Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Rekonstruksi Penangkapan Terduga Teroris di Jalan Kaliurang tak Libatkan Saksi
22 November 2018 21:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB

ADVERTISEMENT
Densus 88 anti teror melakukan reka ulang adegan penangkapan terduga teroris di Jalan Kaliurang km 9,5 Sleman DIY. Saksi mata tak dilibatkan dalam kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda DIY, Kombespol Hadi Utomo menjelaskan saksi tak diikutsertakan sebab pihaknya hanya membutuhkan beberapa informasi untuk pemeriksaan tambahan.
"Rekonstruksi kami lakukan hanya untuk melengkapi petunjuk yang diminta jaksa penuntut umum," kata Hadi di lokasi kejadian Kamis (22/11/2018).
Dua tersangka berinisial GN dan BS dihadirkan dalam rekonstruksi ini. Keduanya diduga berasal dari kelompok jaringan Jemaah Ansharut Daulah(JAD).
"Keduanya warga Yogyakarta,"kata Hadi.
Rekonstruksi berlangsung sekitar 1,5 jam dan dalam pengawasan ketat densus 88 bersama pasukan anti teror Polda DIY. Dalam kegiatan ini ada 30 adegan yang diperagakan kedua tersangka.
Sayangnya Hadi enggan menjelaskan rinci isi pemeriksaan karena bagian dari penyidikan.
Selama proses rekonstruksi lalu lintas dari pertigaan jalan Kapten Haryadi Jakal km 9,3 menuju Jalan Kaliurang atas ditutup. Polisi memasang papan barikade orange di lampu merah pertigaan Jalan Kapten Hariyadi. Petugas Brimob, provos dan petugas bersenjata laras panjang berjaga-jaga disekitar lokasi rekonstruksi.
ADVERTISEMENT
Densus 98 melumpuhkan empat orang terduga teroris di Jakal km 9,5, Ngaglik Sleman DIY pada Juli 2018. Tiga diantaranya meninggal di lokasi kejadian karena melawan polisi. (cia)
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.