Konten Media Partner

Respon GKR Mangkubumi Wamenpar Ajak Diskusi Rencana Penutupan Plengkung Gading

1 Februari 2025 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penghageng Kawedanan Hageng Datu Dana Suyasa Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi saat ditemui di SMA 1 Teladan Kota Yogyakarta, pada Jumat (31/1/2025).(Foto. Olive)
zoom-in-whitePerbesar
Penghageng Kawedanan Hageng Datu Dana Suyasa Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi saat ditemui di SMA 1 Teladan Kota Yogyakarta, pada Jumat (31/1/2025).(Foto. Olive)
ADVERTISEMENT
Rencana Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa akan berdiskusi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengenai rencana Pemda DIY akan menutup sementara Plengkung Gading, sebagai Penghageng Kawedanan Hageng Datu Dana Suyasa Keraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi mengaku belum mengetahui ajakan diskusi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Soal ini malahan saya enggak tahu mbak," katanya singkat saat ditemui usai acara Selametan dan Diskusi "Mengarustamakan Pembangunan Sanitasi" di SMA 1 Teladan Kota Yogyakarta, pada Jumat (31/1/2025).
Meski demikian, putri sulung Raja Keraton Yogyakarta itu menuturkan bahwa pihaknya terbuka bagi siapa saja yang akan berdiskusi, termasuk rencana penutupan Plengkung Gading tersebut.
"Ya kita terbuka saja bagi siapa saja yang mau diskusi, termasuk untuk itu," ucapnya.
Saat ditanya progres revitalisasi Plengkung Gading, Mangkubumi menyebut baru tahapan rapat pertana.
'Plengkung Gading belum ada apa-apa, baru rapat pertama," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Kawasan Plengkung Gading dan Alun-alun Kidul direncanakan ditutup, namun penutupan ini menuai pro-kontra. Melihat itu, Wamenpar berniat mengajak diskusi dengan Pemda DIY dalam hal ini Ngarsa Dalem.
"Kalau memang ini menuai pro kontra dan lain sebagainya tentu kami dari Kemenpar akan berdiskusi dengan pemiliknya, yaitu Pemda, kata Ni Luh Puspa ditemui wartawan di sela kunjungannya ke Yogyakarta, Senin (27/1/2025).
ADVERTISEMENT
Ni Luh Puspa menambahkan, setiap kebijakan yang muncul pastinya sudah melalui kajian. Meski begitu, pihaknya tetap akan mencoba berdiskusi dengan pihak Keraton Yogyakarta.
“Jadi saya rasa apa yang diambil keputusan pasti sudah melalui kajian, pertimbangan yang matang, nanti kita lihat,” jelas Ni Luh Puspa.
(Olive)