Respons Warganet soal Citra Satelit BMKG yang Tunjukan Jogja Tak Diguyur Hujan

Citra satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) DIY. Foto: twitter/@merapi_uncover

Warganet di media sosial Twitter dan Instagram sedang dihebohkan dengan postingan @merapi_uncover yang memperlihatkan citra satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi (Staklim) DIY.

Uniknya, dalam foto tersebut, terlihat citra satelit dengan bentuk bundar berada di area Yogyakarta, namun tak berwarna biru seperti citra satelit lainnya dimana menandakan bahwa DIY tidak diguyur hujan.

Sontak saja postingan tersebut mengundang gelak tawa serta candaan dari warganet yang mengetahui nya. Apalagi di Yogyakarta memang belum terjadi hujan yang merata usai alami kemarau panjang 3 bulan terakhir.

Banyak warganet yang meninggalkan komentar lucunya mulai dari pawang hujan yang manjur, banyaknya sampah di Yogyakarta hingga ada pula yang mengaitkan hal-hal mistis di DIY sebagai wilayah keramat.

"Bahkan alam semesta pun gamau ngerjain hujan di jogja, umr e rendah," tulis seorang warganet.

"Jogja menolak hujan," komentar warganet lain.

"pawang e joss, egois. dikiro kene ra butuh udan po yo," sahut lainnya.

"Ngeri tenan betenge kraton jan ora wani njedak udane neng area jogja😁," timpal lainnya.

Terkait penyebab citra satelit berbentuk bundar dan tidak memperlihatkan awan hujan di DIY itu masih belum diketahui hingga saat ini. Namun BMKG merilis prediksi cuaca di Jogja hari ini, Minggu (5/11) bakal adanya potensi hujan lebat sepanjang siang sampai sore hari.

"Secara umum kondisi cuaca pada pagi hari, cerah berawan. Sedangkan pada siang sampai sore hari berpotensi hujan sedang sampai lebat di Sleman bagian utara dan Gunungkidul bagian utara. Hujan ringan juga berpotensi melanda di Kota Yogyakarta, Sleman bagian tengah dan Selatan, Bantul bagian utara, Gunungkidul bagian tengah, Kulonprogo bagian utara. Sedangkan pada malam hari kondisi cuaca akan kembali berawan. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung sampai dengan Senin (6/11/2023) dini hari," tulis keterangan BMKG.

(M Wulan)