Konten Media Partner

Restoran Cepat Saji Ini Pastikan Kualitas Makanan dari Hulu hingga ke Hilir

25 Juli 2024 20:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
McDonald’s salah satu restoran cepat saji di Yogyakarta. Foto: M Wulan
zoom-in-whitePerbesar
McDonald’s salah satu restoran cepat saji di Yogyakarta. Foto: M Wulan
ADVERTISEMENT
Industri makanan cepat saji terus bertumbuh di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Satu diantaranya adalah McDonald’s yang diketahui telah berkecimpung selama 30 tahun memberikan layanan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Peni Andayani, Associate Director of Operations PT Rekso Nasional Food, mengatakan bahwa produk yang mereka sajikan aman serta berkualitas bagi para customernya.
Hal itu menjadi prioritas utama dan komitmen jangka panjang mereka yang diwujudkan salah satunya dengan penggunaan bahan baku berkualitas untuk menyajikan beragam menu yang tersedia di 321 restoran McDonald’s di seluruh Indonesia.
"Kami tumbuh dan berkembang bersama dengan masyarakat dan keluarga Indonesia. Sejak hadir pertama kali pada 1991, misi utama kami adalah untuk membuat momen menyenangkan menjadi mudah bagi semua orang," ujar Associate Director of Operations PT Rekso Nasional Food, Peni Andayani, Kamis (25/7/2024).
Pihaknya secara konsisten memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan dengan menyajikan menu-menu berkualitas. Pengecekan bahan dari hulu hingga hilir pun dilakukan agar citarasa McDonald's tak hilang.
ADVERTISEMENT
Terkait aksi boikot yang ikut menyasar McDonald's imbas dari adanya agresi Israel dan Palestina, Peni mengaku tak mengurangi semangatnya untuk terus melakukan berbagai penyesuaian. Ia tak menepis bahwa aksi boikot yang ramai-ramai dilakukan itu memberikan dampak bagi mereka.
Kendati begitu, mereka tetap fokus memberikan yang terbaik salah satunya lewat kualitas makanan yang disajikan.
"Kalau ditanya ada pengaruh (boikot) ya memang ada pengaruhnya. Tapi kita melakukan banyak penyesuaian jadi bagaimana kita bisa menghadapi dan menyikapi hal ini jadi kita melakukan banyak penyesuaian," ungkapnya.
"Apapun yang terjadi kita tetap semangat dan terus memberikan pelayanan terbaik untuk customer kita," sambung dia.
Sementara Quality Assurance Manager McDonald’s Indonesia, Imam Gazali memastikan keseluruhan rantai pasok dan kualitas produk yang disajikan kepada pelanggan telah memenuhi standar McDonald’s secara global, mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga penyajian produk di restoran.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini termasuk bahan baku yang berasal dari mitra pemasok lokal. Imam menuturkan 75% bahan baku yang digunakan oleh McDonald's Indonesia berasal dari pemasok lokal.
"PT Rekso Nasional Food bekerja sama dengan lebih dari 50 mitra pemasok lokal di seluruh Indonesia untuk menyuplai bahan-bahan yang kami butuhkan, seperti daging ayam, sayuran, telur, beras, cabai, bumbu racikan, hingga minyak goreng.” kata dia.
"Setiap bahan baku yang masuk ke dapur kami telah melewati serangkaian inspeksi dan pengujian yang cermat. Pemasok kami diwajibkan untuk mematuhi standar global McDonald's, termasuk dalam aspek keamanan pangan, keberlanjutan, dan kesehatan hewan. Selain itu, audit berkala secara rutin terus dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar tersebut, di setiap tahap produksi, mulai dari peternakan hingga ke meja pelanggan,” tambah Imam.
ADVERTISEMENT
Guna memastikan standarisasi dari kualitas bahan baku terjaga, pihaknya juga memiliki berbagai program yang mendukung pengembangan kemampuan dan pengetahuan mitra pemasok,
seperti pelatihan dan pembinaan, pengembangan kapasitas, bantuan pinjaman modal, serta pengadaan alat-alat pertanian modern.
Mereka juga menjamin semua menu yang disajikan kepada pelanggan dibuat dengan mengikuti prosedur dan sertifikat yang berlaku di Indonesia. Hal ini terbukti dengan keberhasilan McDonald’s menjadi restoran cepat saji pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 1994. Selain itu ada pula berbagai sertifikat halal yang sudah dikantonginya.
"Secara berkala kita juga melakukan evaluasi, kira-kira pangsa nya masih sama ga sih dengan standar-standar tersebut," pungkasnya.
(M Wulan)