Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
17 warga kabupaten Gunungkidul menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari. Mereka adalah warga yang hasilnya reaktif melalui rapid test yang dilakukan oleh Tim Gugus Tugas percepatan penanganan COVID-19 kabupaten Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata apa yang dilakukan oleh tim Gugus Tugas dianggap justru menambah beban psikologis bagi warga yang diisolasi. Hal tersebut terungkap dari kunjungan Wakil Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno, Jumat (1/5/2020).
Suharno mengatakan, berdasarkan kunjungannya ke RSUD Saptosari, ia menilai bahwa RSUD Saptosari belum siap menerima penampungan isolasi virus corona. Dia menyadari jika RSUD Saptosari memang belum selesai tahap pembangunannya.
"RSUD Saptosari belum siap menerima penampungan isolasi virus corona karena ruangan gedung yang belum siap. Harus ada yang perlu diselesaikan oleh tim Gugus Tugas," ujarnya, Jumat (1/5/2020).
Selain ruangan yang belum siap Suharno juga menilai Sumber Daya Manusia (SDM) di RSUD tersebut belum terpenuhi. Oleh karena itu ia meminta kepada pemerintah kabupaten Gunungkidul untuk segera memenuhi kebutuhan SDM guna operasional RSUD Saptosari tersebut.
ADVERTISEMENT
Usai menemui warga yang menjalani karantina, Suharno mengungkapkan fakta jika ternyata mereka sangat tertekan dan resah. Di mana warga yang diisolasi resah karena satu ruangan dihuni 2 sampai dengan 4 orang. Pihaknya melihat langsung warga yang dikarantina sangat menderita karena dikunci dari luar seperti orang di penjara
"Pihak yang diisolasi secara fisik sehat baik, tapi karena mental bisa terjadi stres. Dan pemerintah menyikapi cepat atas keluhan tersebut, termasuk gugus tugas harus menindaklanjuti," tandasnya.
Dari evaluasinya di lapangan, saat ini RSUD Saptosari masih perlu adanya AC Portable, TV untuk menghibur warga yang diisolasi. Selain itu, RSUD Saptosari juga memerlukan dapur umum untuk pelayanan makanan, agar standar gizi terpenuhi di samping perlu makanan tambahan karena tidak cukup makan tiga kali sehari,
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, lanjutnya, dari pihak RSUD Saptosari sudah menjelaskan jika sebenarnya isolasi bisa dilakukan mandiri di rumahnya masing-masing namun dengan penjagaan diri. Warga yang saat ini menjalani isolasi di RSUD Saptosari karena dikhawatirkan tidak menaatiiimbauan pemerintah ketika dikarantina mandiri.
"Ini harus ditindaklanjuti. Di samping juga warga juga harus waspada terhadap kegiatan yang ada efek resiko COVID-19. Seperti Tablig akbar di Jakarta kemarin," tambahnya.