Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Santri di Temanggung Tanam Ribuan Pohon untuk Atasi Lahan Kritis
31 Desember 2020 13:40 WIB
ADVERTISEMENT
Lahan kritis yang berada di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi perhatian khusus bagi Yayasan Odesa Indonesia. Untuk menangani hal tersebut Odesa menggandeng ratusan santri Pondok Pesantren Ridho Allah, Dusun Kauman, Desa/Kecamatan Kaloran, guna menanam ribuan bibit pohon .
ADVERTISEMENT
Koordinator Pertanian Yayasan Odesa Indonesia Cabang Temanggung Andy Yoes Nugroho, mengatakan, hal tersebut dilakukan karena merupakan waktu terbaik menancapkan bibit tanaman terutama di ladang-ladang yang selama ini masih kekurangan pohon.
"Banyak lahan kritis di Kecamatan Kaloran yang perlu pohon. Banyak petani yang membutuhkan bibit tanaman dan mau menanam tanaman baru sehingga kita mendorong gerakan pembibitan saat musim kemarau dan menanam di musim hujan," katanya, di sela aksi tanam di Dusun Bugen, Desa Kaloran, Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung, Rabu (30/12/2020).
Disebutkan, lebih dari 1.000 bibit tanaman buah-buahan yang ditanam antara lain, durian, alpukat, kelengkeng, sirsak, kedondong dan juga tanaman herbal kelor. Ditargetkan sebanyak 5.000 bibit menyebar di Kecamatan Kaloran hingga bulan maret 2021 mendatang.
ADVERTISEMENT
Setelah musim kemarau tiba, nanti Odesa Temanggung akan fokus menambah jumlah bibit dengan target 15.000 bibit buah yang akan ditanam pada bulan Oktober-November 2021.
Dikatakan, sejak tahun 2019, Odesa Temanggung sudah menggerakkan masyarakat menanam 2.000 pohon kelor dan pada tahun 2021 akan menambah 5.000 bibit kelor.
"Bibit buah dan kelor itu satu paket sebagai model gerakan agroforestry yang tujuannya selain menghasilkan gizi juga mencegah erosi,"katanya.
Pelaksana lapangan Yayasan Odesa Cabang Temanggung, Miftahul Huda mengatakan, bahwa selama ini masyarakat tidak mau menanam pohon karena tidak adanya bibit. Ketika Yayasan Odesa memiliki pembibitan mendadak tahun ini banyak sekali petani yang tergerak menanam pohon. Bahkan menurut Huda, para petani mau mengeluarkan uang belanja untuk bibit.
ADVERTISEMENT
Menurut Huda, para petani sangat antusias menanam karena mereka sudah lama menunggu bibit. Sementarà selama ini setiap membeli bibit lokasinya sangat jauh padahal yang dibeli jumlahnya hanya sedikit.
"Ada yang membeli 2 pohon, ada yang membeli 10 pohon, bahkan ada lebih 100 pohon. Ketika mereka bisa membeli beberapa bibit dengan uang 100-200 ribu mereka langsung belanja. Di sini pentingnya gerakan pembibìtan di setiap desa, karena akan menjadi pendorong paling ampuh dalam menggerakkan petani menanam pohon,"terangnya.(ari)