Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
'SAR Goes to School' Upaya Basarnas Tanamkan Pendidikan Keselamatan ke Anak Usia Dini
2 November 2018 22:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
!['SAR Goes to School' Upaya Basarnas Tanamkan Pendidikan Keselamatan ke Anak Usia Dini](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1541171308/basarnas_f7c60s.jpg)
ADVERTISEMENT
Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) DIY menggelar kegiatan SAR Goes to School. Kegiatan tersebut dengan menyasar anak usia dini sebagai upaya untuk menanamkan budaya dan pendidikan tentang keselamatan, Jumat (2/11).
ADVERTISEMENT
Sebanyak 300 siswa-siswi kelas 1 hingga kelas 6 dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Anak Sholeh Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul mengikuti serangkaian kegiatan pengenalan tentang SAR dengan pendampingan oleh 8 orang pegawai Kantor Basarnas Yogyakarta.
Antusiasme untuk mengikuti kegiatan tersebut terlihat dari kecerian anak-anak ketika tiba di halaman Kantor Basarnas Yogyakarta. Kemudian, anak-anak tersebut diperkenalkan slogan-slogan serta moto Kantor Basarnas Yogyakarta.
Usai perkenalan, para pendamping mengajak mereka menyaksikan pemutaran video profil Basarnas.Tak hanya itu, anak-anak diajak mengenal bagaimana caranya menghadapi situasi yang terjadi saat gempa melalui nyanyian. Dengan lantang mereka menyanyi dan mengikuti gerakan-gerakan yang ditunjukan oleh para pendamping. Banyak pertanyaan lucu yang terlontar dengan wajah-wajah lugu.
"Kalau rumah-rumah rusak setelah tsunami terjadi kita kembali kemana?" tanya salah satu siswa SDIT.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pendamping mulai menjelaskan bagaimana membaca tanda-tanda tsunami, cara menghadapinya, sampai dengan kondisi pasca tsunami terjadi. Tak lupa juga pengenalan tentang tugas-tugas tim Basarnas dan emergency call 115.
Selanjutnya anak-anak diajak menuju gudang dan diperkenalkan berbagai peralatan dan fungsinya. Sementara itu sudah ada 3 orang rescuer bersiap di gudang peralatan untuk memperkenalkan peralatan-peralatan SAR yang biasa digunakan ketika melaksanakan operasi SAR.
Usai mendengarkan penjelasan tentang fungsi peralatan-peralatan SAR, anak-anak diperlihatkan endaraan Hugglund. Hugglund adalah kendaraan untuk mengevakuasi saat terjadi Gunung meletus. Siswa-Siswi juga diajarkan bagaimana memakai life jacket/baju pelampung.
Kepala Kasubsi Sumber Daya Basarnas Yogyakarta, Abdul Rahman, mengungkapkan pemahaman tentang SAR perlu ditumbuhkan sejak dini agar mereka menjadi generasi yang memiliki budaya keselamatan demi terwujudnya kesiapsiagaan dalam menghadapi kecelakaan, musibah, dan kondisi membahayakan jiwa manusia.
ADVERTISEMENT
"Budaya keselamatan haruslah kita bangun sejak dini dengan harapan mereka kelak dalam lingkungannya dapat menjadi duta untuk meningkatkan budaya keselamatan," ungkap Rahman.
Abdul Rahman juga sempat bertanya tentang kesan-kesan mereka saat mengikuti SAR Goes to School. Dengan kompak dan bersorai mereka mengungkapkan rasa senang karena telah dikenalkan tentang SAR dan mengikuti game-game yang diberikan para pendamping.
Sebelum foto bersama, Abdul Rahman menyerahkan buku SAR Goes to School kepada perwakilan salah satu guru pendamping. Ia berharap nantinya buku ini dapat memberikan manfaat positif kepada anak-anak di SDIT Anak Sholeh Sedayu Bantul. (Nadhir Attamimi/adn)