Sebelum Tewas, Suami Ayu Selisa Lakukan Percobaan Bunuh Diri 4 Kali

Konten Media Partner
27 Desember 2019 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gantung diri. Foto:  Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gantung diri. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Kasus penemuan kerangka manusia di septic tank di Bantul terus didalami oleh polisi. Kerangka tersebut diyakini adalah Ayu Selisa, menantu dari Waluyo, pemilik rumah. Hal ini berdasarkan pada jaket serta gelang yang ada di sekitar kerangka. Ibunda Ayu Selisa, Anik Maidarningsih (51), meyakini bahwa kedua barang tersebut milik anaknya yang hilang sejak 2009 lalu.
ADVERTISEMENT
Fakta baru pun terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan lebih dalam terkait penemuan tersebut. Rupanya, Edi Susanto yang meninggal pada November 2019 lalu, tidak hanya sekali melakukan upaya bunuh diri.
“Sekitar 3 atau 4 kali dia (Edi) nyoba bunuh diri,” ujar Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, Jumat (27/12/2019).
Informasi tersebut didapatkan berdasarkan pengakuan dari pihak keluarga. Keluarga juga mengatakan bahwa Edi sempat berperilaku aneh sebelum bunuh diri. Ia dikenal memiliki hubungan yang tak dekat dengan ayahnya. Namun, kala itu Edi mengajak ayahnya, Waluyo untuk salat berjamaah, Minggu (10/11/2019).
Edi pun juga menulis surat wasiat sebelum memutuskan untuk gantung diri. Dalam surat tersebut tertulis, bahwa Edi hendak menyusul neneknya dan istrinya, Ayu Selisa. Berbekal surat inilah, polisi yakin bahwa Edi tahu bahwa Selisa sudah meninggal.
ADVERTISEMENT
“Makanya Kasar Reskrim (Polres Bantul) menduga kalau Edi pelakunya,” katanya.
Sebelumnya, pihak keluarga Ayu Selisa sempat melaporkan kehilangan Ayu Selisa pada tahun 2009. Anik Maidarningsih (51) mengaku bahwa ia terakhir bertemu anaknya pada tahun 2008. Namun, harapan keluarga akan Ayu Selisa kembali dalam keadaan hidup sirna ketika polisi menemukan kerangka manusia di dalam septic tank milik Waluyo, di Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Minggu (22/12/2019).
-----------------------
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas dan Rumah Sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan LSM Jangan Bunuh Diri via email [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
ADVERTISEMENT