Konten Media Partner

Seniman di Jogja Pamerkan Karya yang Terinspirasi dari Kerusakan Alam

17 September 2022 16:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pameran Daya Bara. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pameran Daya Bara. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Yogyakarta menjadi tempat lahirnya seniman. Banyak dari mereka yang eksis memamerkan karyanya pada masyarakat. Tak jarang karya mereka mengkritisi situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.
ADVERTISEMENT
Seniman asal Jogja, Aris Prabawa, memamerkan 52 karyanya yang terinspirasi dari kerusakan alam. Suhu bumi yang meningkat menjadi salah satu kondisi yang menginspirasinya untuk menggelar pameran tunggal.
“Ini adalah pameran tunggal saya, ada 53 karya yang saya tuangkan di sini. Pameran Daya Bara kali ini menceritakan kegelisahan kondisi alam yaitu bumi yang panas, yang Saya juga rasakan sendiri banyak orang mengeluh kok semakin terasa panas bumi ini. Perubahan cuaca perubahan iklim itu banyak orang merasakan,” papar Seniman Aris Prabawa yang gelar Pameran Tunggal Daya Bara, Sabtu (17/9/2022).
Seniman Aris Prabawa yang gelar Pameran Tunggal Daya Bara. Foto: Len/Tugu Jogja
Ia menjelaskan konsep yang diangkat adalah perjalanan sosial, politik, lingkungan, dan kemanusiaan, yang tak lepas dari permasalahan setiap harinya. Ide kreatif dari seniman ini diharapkan bisa berkontribusi pada penyelesaian masalah di bumi. Sehingga lewat seni, mereka bisa mengubah sesuatu.
ADVERTISEMENT
"Kita bisa menjalin jaringan dengan orang yang punya disiplin pengetahuan yang lain. Tentang gimana kita bisa memperbaiki dunia ini bersama," tuturnya.
Lukisan yang digarap Aris Prabawa selama 1 tahun. FOto: Len/Tugu Jogja
Aris Prabawa merupakan seniman yang tumbuh besar di Yogyakarta. Pihaknya berharap para seniman tidak tinggal diam dengan permasalahan yang terjadi di masyarakat.
"Kritis bahwa kita enggak bisa diam. Kita harus melakukan sesuatu kerja-kerja untuk ke depan karena persoalan hidup itu persoalan bersama. Tidak hanya lingkungan hidup juga sosial dan politik,” tegasnya.