Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
ADVERTISEMENT
Serangan kera ekor panjang masih terus berlangsung hingga saat ini. Tanaman pangan yang dibudidayakan oleh para petani banyak yang menjadi sasaran amukan kera ekor panjang tersebut.
ADVERTISEMENT
Serangan kera ekor panjang tersebut kini melanda kawasan Kecamatan Saptosari, Gunungkidul. Serangan yang berlangsung sejak musim kemarau tersebut kini kian masif. Warga pun dibuat jengah dengan serangan kera ekor panjang yang masih terus berlangsung tersebut.
Warga Padukuhan Kepek, Desa Kepek, Kecamatan Saptosari, Putro menuturkan tanaman palawija mulai dari kacang tanah, jagung, dan juga keledai banyak yang mengalami kerusakan akibat dimakan oleh kera ekor panjang tersebut.
Akibatnya, tanaman yang seharusnya sebentar lagi bisa dipanen ternyata tak bisa lagi diharapkan hasil panennya. Sebab sebagian besar sudah dicuri oleh kera-kera ekor panjang yang terus menyerang ke lahan pertanian milik warga.
"Tanaman jagung saya sudah hampir ludes dirampok kera ekor panjang,"tuturnya, Rabu (22/1/2020)
ADVERTISEMENT
Padahal tanaman jagung miliknya sudah berumur sekitar dua bulan yang mana sebentar lagi panen. Tanaman jagungnya tersebut kini sudah tidak bisa dipaneni lagi. Lebih lanjut bagian yang bisa dimanfaatkan hanya batangnya saja, yaitu untuk pakan ternak
Kera ekor panjang yang menjadi musuh para petani terus menyerang ke lahan pertanian milik warga. Para petani merasa kewalahan dengan serangan kera ekor panjang tersebut.
"Kami terpaksa harus sepanjang hari menunggui tanaman-tanaman jika masih mengharapkan ingin panen,"tambahnya.
Sebenarnya, persoalan kera ekor panjang tersebut sudah ia laporkan ke Balai konservasi sumber daya alam Gunungkidul 2 bulan yang lalu. Namun sampai saat ini belum ada tindakan riil dari lembaga tersebut.
Putra menyebutkan serangan hama kera ekor panjang tersebut sudah berlangsung dalam 3 tahun terakhir. Namun tahun ini merupakan tahun yang terparah dampaknya, di mana yang terdampak cukup luas.
ADVERTISEMENT
Putra menyebutkan, ketika musim kemarau yang lalu sebagian besar yang diserang oleh kera ekor panjang adalah rumput-rumput yang dibudidayakan oleh petani untuk pakan ternak. Namun kini memasuki musim penghujan ternyata serangan kera ekor panjang tersebut beralih ke tanaman Palawija yang dibudidayakan oleh para petani.
Kepala Desa Kepek, Kecamatan Saptosari, Suhut membenarkan adanya serangan kera ekor panjang tersebut. Menurutnya serangan kera ekor panjang tersebut sudah menyeluruh terjadi di kecamatan Saptosari tidak hanya di desa Kepek semata.
Di Saptosari ada 7 desa dan 60 Padukuan hampir semuanya diserang oleh kera ekor panjang sementara di Desa Kepek sendiri ada 6 Padukuhan yang juga terdampak serangan kera ekor panjang tersebut.
Meskipun Sebagian besar lahan pertanian di Kecamatan Saptosari sudah diserang oleh kerang ekor panjang namun belum taraf gagal panen. Namun serangan kera ekor panjang tersebut dipastikan akan mengurangi jumlah produktivitas lahan pertanian cukup besar di wilayah Saptosari.
ADVERTISEMENT
"Belum sampai kategori gagal panen. Tetapi sangat mengurangi hasil panen. Pemerintah harus mengambil tindakan karena kera ekor panjang itu tidak boleh dibunuh,"tambahnya.