Siasat Perusahaan Jasa Pengiriman soal Kenaikan Tarif Cargo Pesawat

Konten Media Partner
3 Oktober 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Branch Manager JNE Yogyakarta, Adi Subagya, saat diwawancarai media, Kamis (3/10/2019). Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Branch Manager JNE Yogyakarta, Adi Subagya, saat diwawancarai media, Kamis (3/10/2019). Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Kenaikan tarif kargo yang diberlakukan oleh maskapai penerbangan membuat industri jasa pengiriman juga terpengaruh. Para peyedia jasa pengiriman terpaksa menyiasati dengan menaikan tarif ke pelanggan, subsidi silang hingga melakukan modifikasi layanan antar paket mereka.
ADVERTISEMENT
Branch Manager JNE Yogyakarta, Adi Subagya, mengatakan kenaikan tarif cargo pesawat terbang memang buah simalakama bagi perusahaan jasa pengiriman. Karena ketika hendak menaikkan tarifnya, mereka khawatir nantinya pelanggan akan berpaling ke kompetitor yang lebih murah.
Namun jika tidak dinaikkan, maka akan menjadi beban bagi perusahaan jasa pengiriman tersebut. Ia mengakui jika tarif untuk muatan udara telah mengalami kenaikan lebih dari 5 kali terutama untuk Garuda Airlines. Di mana tarif muatan melalui Garuda Airlines sudah naik dari 100% sampai dengan 300%.
"Abis itu diikuti oleh yang Lion grup itu sampai dengan saya menjadi isu yang sampai saat ini kita nggak tahu bagaimana caranya untuk solusinya,"tuturnya, Kamis (3/10/2019) di Yogyakarta.
Ia mengakui ada kenaikan tarif sampai dengan 300% terutama untuk luar Jawa. Menurutnya hal tersebut sangat berat, sehingga jika ada kiriman ke luar Jawa, ia mengakui hal tersebut sudah tidak bisa lagi berbicara soal profit. Karena faktanya, perusahaannya harus melakukan subsidi silang supaya semuanya bisa dijalankan.
ADVERTISEMENT
Namun karena ternyata jumlah kiriman ke luar Jawa banyak, maka subsidi silang tersebut terpaksa dihentikan. Kemudian apa yang dilakukan oleh perusahaan yaitu memodifikasi moda transportasinya yaitu dengan dari pesawat ke moda transportasi darat.
"Tetapi kita melakukan proses pengiriman itu dengan lilitan yang sangat ketat. Bagaimana caranya kalau misalnya kita janji untuk kiriman reguler ke Jakarta itu sampai paling tidak 2 hari atau 53 hari itu kita lakukan modifikasi transportasi untuk kiriman ke Jakarta,"paparnya.
Tak hanya kenaikan tarif, kabut asap yang melanda beberapa wilayah di tanah air beberapa bulan terakhir ini juga mempengaruhi pengiriman barang terutama ke daerah-daerah dilanda kebakaran hutan dan lahan. Kendati demikian, para pelanggan sudah memaklumi terkait dengan bencana kebakaran hutan dan lahan.
ADVERTISEMENT
"Kalau kebakaran hutan dan lahan, pelanggan sudah maklum, tetapi kalau kemarin yang kapal tenggelam itu, customer menganggap itu bukan bencana dan karena banyak barang kita yang hilang maka kita harus menggantinya 100 persen,"tambahnya. (erl/adn)