Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
![Hotel Harper Yogyakarta yang menyalakan lampu membentuk simbol cinta di gedung hotel, Sabtu (4/4/2020) malam. Foto: istimewa.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1586015183/yxhlbdemcycnmd0ucbmf.jpg)
ADVERTISEMENT
Ada yang berbeda dari suasana di beberapa hotel yang ada di Yogyakarta. Pasalnya Sabtu (4/4/2020) malam simbol love atau cinta bertebaran di banyak gedung-gedung hotel di Yogyakarta. Rupanya ini merupakan aksi solidaritas dengan tajuk From Jogja with Love.
ADVERTISEMENT
Tampak lampu membentuk simbol hati itu memenuhi hampir di seluruh hotel. Hingga saat ini tercatat setidaknya lebih dari 50 hotel yang berpartisipasi. Menyalakan lampu dengan membentuk simbol cinta yang besar. Adapun aksi ini serentak dilakukan mulai pukul 19.30 hingga 20.30 WIB dan digagas oleh IHGMA (Indonesia Hotel General Manager Association).
Kukuh Wibawanto, Ketua IHGM Dewan Pengurus Daerah Yogyakarta, mengatakan bahwa aksi ini murni tidak ada campur tangan dari pemerintahan manapun.
"Tidak ada campur tangan dari pemerintah tidak ada campur tangan dari organisasi karena ini murni dari karyawan dan hotel," ungkapnya, Sabtu (4/4/2020) malam.
Hal ini merupakan sebuah bentuk sosialisasi terutama untuk membagikan semangat kepada masyarakat dan seluruh karyawan hotel maupun penggiat wisata. Lewat lambang cinta yang bertebaran di hotel-hotel Jogja ini bisa sekaligus menjadi hiburan nagi masyarakat sekaligus penguat.
ADVERTISEMENT
"Ini bentuk solidaritas kami hotel yang di Jogja melihat situasi seperti ini yang kita perlukan adalah kita berbagi semangat. Kita berbagi semangat kepada masyarakat, kepada temen-temen karyawan kemudian juga para pemilik hotel. Bahwa kami masih punya harapan. Kami harap ini cuma sebentar dan segera bangkit lagi. Karena kita tahu Yogyakarta itu berbeda dari daerah lain yang hiduonya 90% dari pariwisata. Sehingga kami banyak berharap pariwisata ini segera tumbuh kembali. Bahwa di Jogja ini lho masih ada harapan, bahwa di Jogja ini lho kita bisa tumbuh kembali," sambungnya.
Novi Soesanto, koordinator aksi ini mengatakan bahwa kegiatan ini dapat membangkitkan optimisme para pelaku dan penggiat pariwisata khsusunya di dunia perhotelan.
ADVERTISEMENT
"Jogja itu unik dan otentik, sehingga ini yang mengilhami kami sebagai salah satu komponen dunia pariwisata untuk melakukan sebuah gerakan bersama yang vokal dan positif, dengan harapan untuk mengakselerasi optimisme para pelaku dan pegiat pariwisata, utamanya dari dunia perhotelan dan menggairahkan kembali roda pariwisata Jogja," kata Novi Soesanto, koordinator aksi yang juga mewakili seluruh hotel di Yogyakarta.
Terlebih lagi aksi ini bisa menjadi bentuk solidaritas serta semangat ini akan menguatkan seluruh pekerja hotel dalam situasi yang tak menentu saat ini, sekaligus mewujudkan kebanggan sebagai bagian dari penggerak utama roda ekonomi Yogyakarta, yaitu pariwisata. Harapannya pariwisata Yogyakarta bisa tumbuh kembali seperti sedia kala.
"Yogyakarta sedang rehat dari hingar bingar wisatawan namun dengan terangnya tanda cinta ini, kami para pelaku industri perhotelan Jogjakarta akan terus berusaha segera menjadikan kota ini dirindukan kembali dan meraih canda tawa seperti sediakala.” pungkas Novi Soesanto.
Sebelumnya Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, menyambut baik kegiatan tersebut. Kegiatan itu murni merupakan inisiatif dari beberapa hotelier.
ADVERTISEMENT
"Betul, inisiatif tersebut dari beberapa teman hotelier yang disampaikan kita, dan kita menyambut baik itu. Selain solidaritas melawan corona kita ingin dari Jogja Istimewa ini ada semangat yang ada dari hati dengan cintanya kepada Indonesia umumnya dan Jogja khususnya untuk mengabarkan dunia bahwa kita masih berdetak dengan hati dan cinta untuk bangkit," ungkap Deddy.