Konten Media Partner

Sinta Nuriyah Wahid Ajak Warga Jogja Jaga Toleransi Antar Umat Beragama

12 April 2023 13:34 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sinta Nuriyah Wahid, istri dari alm Gus Dur disapa para suster saat berkunjung ke Yogyakarta. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Sinta Nuriyah Wahid, istri dari alm Gus Dur disapa para suster saat berkunjung ke Yogyakarta. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Mantan Ibu negara Presiden ke-4 RI, Sinta Nuriyah Wahid, istri mantan Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) menyambangi Yogyakarta dan menyelenggarakan kegiatan sahur bersama kaum duafa dan marjinal.
ADVERTISEMENT
Adapun kegiatan itu, menyasar pada masyarakat di sekitar Gowongan, Jogja, yang berprofesi sebagai tukang becak, para pedagang hingga para pengamen.
Saat berceramah, Sinta sempat mengajukan sejumlah pertanyaan kepada hadirin, salah satunya, menanyakan apa tujuan berbuka puasa dan sahur. Dari pertanyaan inilah terungkap alasan mengapa Sinta lebih memilih kegiatan sahur bersama dari pada buka puasa meski diadakan saat jam berbuka.
"Saya (ingin) mengajak seluruh komponen yang ada di Indonesia baik yang terdiri dari berbagai suku maupun berbagai agama untuk bersama-sama saya menyelenggarakan sahur bersama untuk saudara saudara yang beragama Islam untuk bisa menjalankan ibadah puasanya," kata Mantan Ibu negara Presiden ke-4 RI, Shinta Nuriyah Wahid, Selasa (11/4/2023), malam.
Shinta mengaku bahwa dirinya sudah melakukan kegiatan sahur bersama itu selama 23 tahun atau sejak mendampingi Gus Dur menjadi Presiden RI di Istana Negara dahulu. Dalam kegiatan ini, rupanya tidak hanya dihadiri oleh umat Islam saja, tetapi umat agama lainnya seperti Umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan kelompok lain pun ikut diundang.
ADVERTISEMENT
Dirinya menyebut tidak ingin membedakan etnis maupun suku orang yang diundang. Semua yang diundang diharapkan bisa saling menghormati dan bersaudara dalam kemanusiaan walau berbeda dalam keimanan.
Baginya, kegiatan sahur bersama yang diinisiasi olehnya itu untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar tidak gampang digoyang dan dipecah belah oleh pihak-pihak tertentu.
"Saya berharap masyarakat Indonesia khususnya Jogja mampu menjaga toleransi di berbagai aspek kehidupan sehingga bisa tercapainya aspek persatuan dan kedamaian," ujarnya.
"Banyak orang yang mengadakan buka bersama tapi kadang yang mengadakan ini tidak berpuasa," sambungnya.
Kegiatan sahur bersama itu rupanya disambut baik oleh Direktur Utama Radio Retjo Buntung, Iwan Boediwanto. Mengusung tema 'Dengan Berpuasa Kita Tempakan Kembali Ketaqwaan, Kemanusiaan, Moral dan Persatuan ke Dalam Jiwa Anak Bangsa', Ia menuturkan acara seperti ini akan merekatkan hubungan antar lintas agama dan sesama manusia khususnya di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Kehadiran Ibu Sinta tentu saja akan memberikan kebaikan dan keselarasan antar masyarakat, semoga kebaikan ini akan memberikan berkah untuk kita semua," katanya.
Sementara Ketua panitia, Agnes Dwi Rusjiati mengungkapkan acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan sahur keliling yang telah dirintis selama 23 tahun oleh Ibu Shinta Wahid.
Selain sahur bersama, kaum duafa dan marjinal itu juga diberikan bantuan berupa beras zakat fitrah oleh Baznas RI.
"Sebagian besar peserta hari ini adalah bapak bapak tukang becak dan pedagang penggiran," tandasnya.