Konten Media Partner

Sirkuit Atletik Mandala Krida Jadi Lebih Ramah Difabel

12 Januari 2019 17:34 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sirkuit Atletik  Mandala Krida Jadi Lebih Ramah Difabel
zoom-in-whitePerbesar
Sirkuit atletik Stadion Mandala Krida Yogya yang baru diresmikan Kamis 10 Januari 2019 langsung dipakai untuk menggelar kejuaraan lari tingkat regional yang melibatkan 350 peserta.
ADVERTISEMENT
Kejuaraan atletik bertajuk ‘BPD DIY Championship 2019’ yang digagas Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Daerah Istimewa Yogyakarta itu mempertandingkan beberapa kelas jarak. 
Meliputi kelas untuk atlet senior dengan jarak lari 100, 400, serta 800 dan 1.500 meter. Juga kelas estafet 4 x 400 meter. Sedangkan untuk kelas yunior (tingkat sekolah dasar) berupa sprint 60 meter. 
"Peserta merupakan para atlet dari seluruh kabupaten DIY, kecuali Gunungkidul," ujar Ketua Harian PASI DIY, Bambang Dewanjaya, Sabtu (12/1/2019).
Bambang yang merupakan mantan atlet Sea Games itu menuturkan kejuaraan atletik ini dilangsungkan juga sekaligus sebagai pembuka peresmian beroperasionalnya kembali stadion Mandala Krida Yogyakarta yang telah dilengkapi sirkuit atletik berstandar internasional.
"Kami senang sekali DIY bisa memiliki sirkuit atletik standar internasional seperti ini, mungkin ini salah satu yang terbaik di Indonesia," ujar mantan pelari nasional yang menjadi atlet sejak tahun 1984 itu.
ADVERTISEMENT
Bambang menilai sirkuit atletik Mandala Krida yang memuat delapan lintasan itu menurutnya juga spesial karena memuat dua warna. Sebab biasanya lintasan atletik hanya satu warna. Sehingga menurutnya sirkuit atletik Mandala Krida yang telah mengantongi sertifikat dari Internasional Association of Atletic Federations (IAAF) akan lebih ramah bagi atlet berkebutuhan khusus.
"Seperti untuk atlet tuna grahita, akan lebih nyaman dengan lintasan atletik Mandala Krida ini, mereka tak akan gampang pindah lintasan saat lari karena terbantu dengan dua warna cerah lintasan itu," ujarnya. 
Selain didukung delapan jalur lintasan sesuai standar internasional, ujar Bambang, sirkuit atletik Mandala Krida juga memiliki empat area untuk nomor lompat jauh. Dua untuk lompat jangkit dan dua lainnya untuk lompat jauh. Landasan untuk memutar pada lempar cakram, peluru, lembing pun juga telah ada, tinggal dipasang jaring-jaring.
ADVERTISEMENT
"Atlet tak perlu antre panjang untuk lompat jangkit dan lompat jauh di Mandala Krida ini," ujarnya.
Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad menuturkan kejuaraan lari yang digelar bersamaan dengan peresmian Stadion Mandala Krida itu merupakan kegiatan tahuann ke empat yang sudah digelar pihaknya menggandeng Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) DIY.
"Dari event ini kami fokus untuk membidik bibit atlet lokal DIY agar naik ke kancah nasional dan internasional, terlebih didukung adanya sirkuit internasional ini," ujarnya.
Santoso menuturkan, pilihan pihaknya fokus pada pembibitan atlet atletik karena Yogyakarta sangat banyak potensi itu namun kurang terakomodasi melalui event.
"Targetnya dari atletik ini bisa lahir atlet profesional yang berbicara banyak di event nasional dan internasional, menyusul cabor lain seperti panjat tebing juga voli," ujarnya. (atx)
ADVERTISEMENT