Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
SMA N 1 Sewon dan SMK N 1 Sewon Bantul Bantah Siswanya Terlibat Tawuran
9 November 2021 18:51 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
SMA N 1 Sewon membantah jika siswa mereka terlibat tawuran yang mengakibatkan seorang korban tewas. Sebelumnya dua orang menjadi korban usai terjadi bentrokan antara dua genk pelajar Stepiro (Serdadu Tempur Pirp Loro) dengan Sase (Satu Sewon)
ADVERTISEMENT
Kepala SMA N 1 Sewon, Yati Utami Purwaningsih, menandaskan jika anak SMA N 1 Sewon tidak ada yang terlibat dalam kasus tawuran antar genk pelajar tersebut. Meskipun nama Sase disebut sebagai Satu Sewon namun itu bukan SMA N 1 Sewon.
"Sase itu bukan SMA N 1 Sewon. Kita ada sebutan Smase, tetapi bukan geng pelajar," ujar Yati, Selasa (9/11/2021).
Menurut Yati, penyebutan Sase dalam kasus tawuran tersebut sempat membuat pihak SMA N 1 Sewon kelabakan. Pasalnya berbagai pihak mulai dari orang tua, wali murid, alumni, dinas pendidikan baik Bantul maupun DIY mempertanyakan hal tersebut.
Ia menandaskan tidak ada siswa SMA N 1 Sewon yang terlibat tawuran. Karena setiap ada peristiwa maka Wakil Kepala Sekolah bidang Bimbingan Konseling pasti akan melakukan klarifikasi. Dan selama dua bulan ini memang tidak ada peristiwa sama sekali.
ADVERTISEMENT
"Di data Dapodik tidak ada nama-nama yang disebut terlibat tawuran itu," tandasnya.
Terpisah staf Kesiswaan SMK N 1 Sewon, Doni Setiono, juga mengungkapkan tidak ada siswa SMK N 1 Sewon yang menjadi korban tawuran dua genk pelajar tersebut. Siswa SMK N 1 Sewon hanya menjadi saksi dalam kasus tawuran tersebut. Berdasarkan informasi yang ia dapat, korban meninggal dalam tawuran tersebut adalah alumni dari sebuah SMA di Bantul.
"Siswa kami hanya saksi saja. Bukan korban," tandasnya.
Berkaitan dengan siswa SMK N 1 Sewon yang menjadi saksi menunjukkan jika ada siswa yang terlibat gen gsekolah, Doni mengaku belum ada tindakan ke yang bersangkutan. Pihaknya masih menunggu pemeriksaan dari aparat kepolisian.
Sebelumnya, Jajaran kepolisian berhasil meringkus belasan pelajar buntut dari bentrok dua geng pelajar. Bentrok tersebut terjadi pada tanggal 29 September 2021 lalu sekira pukul 02.30 WIB di JI.Ringroad Selatan, Padukuhan Plurugan, Kalurahan Tirtonirmolo Kapanewon Kasihan Bantul.
ADVERTISEMENT
"Akibat bentrokan itu ada dua orang yang menjadi korban, satu meninggal," ujar Kapolres Bantul, AKBP Ihsan di Mapolres Bantul, Senin (8/11/2021).
Aksi bentrokan tersebut adalah genk Stepiro (Serdadu Tempur Piri Revolution) dengan Sase (Satu Sewon). Keduanya telah janjian untuk melakukan bentrokan di Ringroad Kasihan Bantul di mana di daerah tersebut memang daerah rawan karena sering digunakan untuk tawuran.
Dari tawuran tersebut pihaknya mengamankan 11 orang tersangka di mana 8 orang sudah dewasa dan 3 orang lainnya masih di bawah umur. Di samping itu masih ada 3 orang tersangka lagi yang dinyatakan buron.
Aksi tawuran tersebut bermula ketika hari Selasa (28/9/2021) sekira pukul 12.00 WIB SAR warga Palbapang bersama dengan MKA dan teman yang lain, yang tergabung dalam sebuah geng Sase dari salah sekolah di Bantul. Keduanya mengobrol di warung angkringan barat Stadion Sultan Agung.
ADVERTISEMENT
Saat itu mereka membicarakan rencana tawuran melawan salah satu geng sekolah di Yogyakarta, Stepiro yang akan dilakukan pada hari Rabu tanggal 29 September 2021 pukul 02.00 WIB di Jalan Ringroad Selatan Padukuhan Piurungan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Mereka janjian untuk bertemu di barat simpang empat toko PUJA Kasihan, Bantul.