Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
Soal Gempa Lombok, Luhut : Jika Tidak Mengerti Tidak Perlu Nyiyir
29 Agustus 2018 16:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan mengaku telah melakukan pertemuan di kantor Wakil Presiden di mana saat ini Gili Manuk dan Gili Trawangan sudah mulai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Hal ini menandaskan industri pariwisata di Lombok sudah mulai menggeliat pasca gempa bumi.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyatakan proses rekonstruksi pembangunan rumah-rumah yang rusak dan infrastruktur lain sudah mulai dilakukan dan tanggal 1 September 2018 nanti mulai efektif. Sebab, sesuai arahan presiden by name by addres penerima bantuan rumah paska gempa sudah mereka kantongi.
"By name by addres yang akan menerima bantuan itu mencapai 70 ribu rumah lebih," tuturnya saat jumpa pers kegiatan Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Pusda) dan Bank Indonesia dengan tema “Memperkuat Sinergi dalam Akselerasi Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas , di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta,’’di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, Rabu (29/8).
Setiap orang yang berhak menerima akan mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam beberapa termin dan cair setiap bulan. Uang tersebut dapat digunakan untuk membeli alat tukang dan bahan bangunannya juga disiapkan di Lombok. Sehingga harga bahan bangunan bisa dikontrol dan tidak dimark-up oleh pihak lain. Selain itu pemerintah juga akan menyiapkan pendampingan agar program rekonstruksi pasca gempa berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penuturan pemerintah setempat, lanjut Luhut, karena kaget sampai saat ini masyarakat setempat masih merasakan trauma. Sehingga ia meminta bagi orang yang tidak mengalami jangan terlalu banyak komentar, karena memang masyarakat Lombok saat ini masih trauma.
"Semua sudah berjalan bagus. Kita berharap penanganannya bisa berjalan terpadu," ujarnya.
Luhut kembali menandaskan alasan mengapa pemerintah tidak menetapkan gempa bumi di Lombok bukan bencana nasional karena sekali menetapkan bencana nasional, maka negara-negara lain akan mengeluarkan travel warning. Jika sudah keluar travel warning, maka perusahaan asuransi tidak bersedia mengcover kunjungan wisatawan ke Indonesia.
"Akibatnya yang menderita dari adanya travel warning adalah rakyat sendiri, seperti pengalaman saat menangani Bali. Sehingga saya meminta kepada semua pihak jika tidak terlalu mengerti tidak perlu terlalu nyiyir. Tetapi kalau kritik akan kami terima," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ia menandaskan, penanganan turis di Lombok dan sekitarnya sudah mulai berjalan. Dan ia juga bersyukur karena Mandalika tempat turis yang baru tidak terkena dengan gempa tersebut. (erl/adn)