Soal Penemuan Benda Diduga Bom, Rektor UNY: Itu Bukan Bom

Konten Media Partner
20 Agustus 2020 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, ketika menghadiri tradisi peringatan 1 Muharram di Padukuhan Pengkol, Kalurahan Pengkol, Kepanewonan Nglipar, Rabu (19/8/2020). Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
zoom-in-whitePerbesar
Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, ketika menghadiri tradisi peringatan 1 Muharram di Padukuhan Pengkol, Kalurahan Pengkol, Kepanewonan Nglipar, Rabu (19/8/2020). Foto: Erfanto/Tugu Jogja.
ADVERTISEMENT
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa mengaku telah menerima penjelasan aparat kepolisian berkaitan dengan penemuan benda mencurigakan yang diduga bom di masjid Kampus tersebut beberapa hari yang lalu.
ADVERTISEMENT
Sutrisna mengungkapkan jika polisi telah menyebutkan penemuan barang mencurigakan tersebut bukan bom. Namun demikian, pihaknya mengaku jika hal tersebut bentuk dari kehati-hatiannya seluruh civitas kampus UNY. Dan ia menyebut pihak takmir masjid Kampus UNY juga sangat berhati-hati setiap harinya.
"Jadi saking hati-hatinya, setiap temuan yang aneh-aneh itu pihak takmir pasti dilaporkan atau di follow up," ujarnya ketika menghadiri tradisi peringatan 1 Muharram di Padukuhan Pengkol, Kalurahan Pengkol, Kepanewonan Nglipar, Rabu (19/8/2020).
Informasi selengkapnya klik di sini.
Menurut Sutrisna, barang mencurigakan tersebut ternyata bukan bom melainkan alat praktek mahasiswa UNY. Sehingga barang tersebut sama sekali membahayakan seperti yang dikhawatirkan selama ini. Oleh karenanya, ia meminta semua civitas akademi di UNY untuk tetap tenang.
Kendati demikian, pihaknya tetap akan meningkatkan kehati-hatiannya. Dengan kejadian itu, pihaknya lebih intensif melakukan penjagaan baik pihak takmir ataupun Satpam. Dan pihaknya juga memperbanyak CCTV yang akan ditempatkan di beberapa titik yang selama ini masih dianggap kurang.
ADVERTISEMENT
"Itu kemarin tertangkap CCTV juga. Tetapi yang berwenang menjelaskan bukan saya, biar kepolisian saja,"tambahnya.
Terkait dengan penolakan warga seputaran pertigaan Gejayan akan demo mahasiswa dan beberapa elemen belakangan ini, Sutrisno memilih untuk tidak berkomentar. Namun Sutrisno mengatakan jika sudah menjadi hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapatnya.