Soal Tabrakan Maut Trans Jogja, DPRD DIY: Kami Minta Dirutnya Diganti

Konten Media Partner
3 Desember 2019 19:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bus Trans Jogja. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bus Trans Jogja. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Pascakecelakaan yang melibatkan bus Trans Jogja pengelola Trans Jogja, PT Anindya Mitra Internasional (AMI) pun menjadi sorotan. Ombudsman Republik Indonesia (ORI) DIY memanggil PT AMI, Selasa (3/12/2019).
ADVERTISEMENT
Komisi B DPRD DIY pun turut memanggil pengelola Trans Jogja tersebut di hari yang sama. Mereka meminta kejelasan dari pihak PT AMI soal kecelakaan yang menewaskan seorang mahasiswa UIN, Minggu (1/12).
“Kecelakaan ini seperti teori gunung es. Itu hanya puncak saja, karena ada suatu hal di manajemen yang tidak beres. Kami minta Dirutnya diganti, kalau berkenan mundur sebagai tanggung jawab publik,” ujar Ketua Komisi B DPRD DIY, Danang Wahyu Broto, Selasa (3/12/2019).
Menurutnya, kecelakaan Bus Trans Jogja hingga menewaskan seorang pelajar itu hanyalah akumulasi dari berbagai masalah yang dimiliki oleh PT AMI. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya banyak mendapatkan laporan soal pelayanan Trans Jogja yang buruk dari masyarakat.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pengelolaan aset Trans Jogja sendiri masih carut maut, sehingga perlu adanya langkah nyata untuk meningkatkan pelayanan publik, khususnya di bidang transportasi.
ADVERTISEMENT
“Prihatin PT AMI itukan BUMD. Dapat bantuan dana APBD untuk subsidi operasional. Tapi, pengelolaan asetnya carut marut dan pendapatan (PT AMI) tidak optimal. Untuk itu perlu ada perubahan yang signifikan,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Ketua ORI DIY, Budhi Masruri, mengatakan Trans Jogja merupakan sarana angkutan publik yang diharapkan menjadi solusi transportasi umum yang memadai saat ini. Beberapa peristiwa kecelakaan dan perilaku sopir bus Trans Jogja yang sering ugal-ugalan ini sering menjadi sorotan publik.
“Peristiwa tersebut tidak boleh terulang kembali. Harus ada evaluasi, itulah tujuan kami memanggil semua pihak," tegasnya.