Konten Media Partner

Soroti Tanah Tak Subur, UPNVY Ingin Fokus Gunakan Bahan Organik

19 Desember 2019 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sawah yang ada di Indonesia. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sawah yang ada di Indonesia. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Kondisi tanah di Indonesia berada dalam taraf memprihatinkan. Ternyata hal tersebut yang menjadi penyebab dari tanaman tak subur hingga kerusakan tanah berupa erosi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Budiman Minasny, dosen University of Sydney, Australia. Dalam kuliah umum yang digelar di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menyoroti kondisi tanah di Indonesia.
"Kita itu salah satu kondisi yang memprihatinkan. Kandungan organik di tanah dunia khususnya Indonesia menurun," ujar Budiman Minasny, di Fakultas Pertanian UPNVY, Kamis (19/12/2019).
Budiman Minasny, dosen University of Sydney, Australia, saat memberikan kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, Kamis (19/12/2019). Foto: Birgita.
Menyoroti kondisi tersebut, UPNVY mengundang akademisi dari Australia untuk memaparkan pentingnya menjaga pertanahan. Kuliah umum dengan tajuk Recent Advances in Organic Matter Research ini mengajak mahasiswa UPNVY memaparkan materi pentingnya bahan organik tanah, hingga bagaimana menanggulangi tanah agar subur kembali.
Menurut Partoyo, Dekan Fakultas Pertanian UPNVY, kuliah ini menjadi penting sebab memfasilitasi mahasiswa dalam menyerap ilmu. Tak hanya itu saja, kuliah umum yang menghadirkan dosen dari universitas luar negeri merupakan aktualisasi mahasiswa agar bisa menyerap informasi lebih
ADVERTISEMENT
"Kita memang mentradisikan internasionalisasi di kampus ini. Ada banyak cara, kolega kita bisa undang untuk memberikan kuliah umum di sini," ungkap Partoyo.
Ia pun setuju dengan pemaparan Minasny terkait kondisi tanah yang memprihatinkan dan pentingnya peranan bagi mahasiswa. Tak hanya teori saja, mahasiswa juga dibekali tentang bagaimana praktek di lapangan terkait dengan kontribusi dalam bidang pertanian
Partoyo, Dekan Fakultas Pertanian UPNVY, saat memberikan keterangan di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, Kamis (19/12/2019). Foto: Birgita.
"Jadi kuliah umum ini membahas bahan organik tanah. Jadi menshare dengan para murid dengan akademisi mengembangkan bahan riset yang baru di dunia riset (pertanahan)," ungkapnya.
Menurut Minasny petani di Indonesia belum memperhatikan dampak serius penggunaan pupuk kimia yang terus menerus. "Kita jarang memperhatikan untuk memberikan kembali bahan organik berupa kompos atau dalam sisa tanaman," ujar Minasny.
ADVERTISEMENT
Ia menyarankan di depan mahasiswa UPNVY salah satu langkah yang dapat diambil adalah kontribusi masyarakat dalam memghentikan penggunaan pupuk atau bahan kimia berlebihan di tanah. Walaupun peran yang diambil dalam lingkup kecil yakni dari petani, ia meyakini dengan langkah tersebut nantinya akan efektif jika dilakukan secara masif.
"Kalau setiap petani, setiap perusahaan, setiap perkebunan, dengan kontribusi mereka, secara tidak langsung kita telah memberikan dampak yang sangat besar sekali," kata Minasny.
Sementara itu dari peran pemerintah, ia berpendapat agar ada banyak penyuluhan dan pengawasan terkait. Harapannya lewat penyuluhan, petani akan menyadari pentingnya menjaga tanah.
"Tanah itu seperti investasi. Kalau tanah itu tidak dijaga, saat anak cucu itu tanah sudah lebih rusak. Mungkin penting untuk dilakukan penyuluhan sehingga petani mau menjaga tanah mereka," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ia pun mengimbau pada mahasiswa UPNVY bahwa mereka juga punya peranan penting menjaga tanah demi keberlangsungan kondisi di Indonesia.
"Tugas kita memberikan best manajemen mengelola tanah bagi petani. Jangan kita kejar produksi terus menerus, tapi juga bagaimana kita merawat tanah," pesannya