Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Sosok Pelajar Gunungkidul yang Berhasil Cetak Gol di Piala AFF U-19 2022
5 Juli 2022 15:48 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Nama Hokky Caraka Bintang Briliant menjadi trending pecinta sepakbola tanah air. Usai pemuda berusia 17 tahun tersebut berhasil menjebloskan bola sebanyak 4 kali ke gawang lawan dalam lanjutan Piala AFF U19 melawan Brunei Darussalam yang digelar Senin (4/7/2022) malam.
ADVERTISEMENT
Pencetak Quatrik tersebut ternyata berasal dari Gunungkidul. Pelajar kelas 3 SMK Sayeyan Sleman ini lahir di Padukuhan Susukan 1, Kalurahan Genjahan, Kapanewon Ponjong Gunungkidul. Dia anak ketiga dari pasangan Ribut Budi Suryono dengan Endang.
Melalui sambungan telepon Ayah Hokky, Ribut Budi Suryono (47) menceritakan awal mula anaknya berkecimpung dalam dunia sepakbola. Meniti karier profesional di PSS Sleman, Hokky memang telah menyukai sepak bola sejak kecil. Ketika kelas 3 Sekolah Dasar (SD) Hokky sudah gemar menggocek bola.
"Di rumah sering main bola. Setiap waktu selalu suka bola. Bahkan dulu waktu kecil itu kalau tidur suka memeluk bola," terangnya, Selasa (5/7/2022).
Karena melihat bakat anak ketiganya itulah, Budi akhirnya memasukkan Hokky ke Sekolah Sepakbola (SSB) Handayani. Hokky terdaftar di SSB tersebut sejak kelas 3 SD. Di SSB Handayani itulah kemampuan Hokky mulai diasah, sehingga berkali-kali mengikuti pertandingan sepakbola baik yang melibatkan SSB Handayani ataupun sekolah tempatnya belajar.
Di mata pelatih, Hokky memiliki kemampuan yang cukup bagus. Budi bahkan sering mendapat pesan dari pelatih yang mengatakan jika anaknya memiliki bakat menjadi atlet sepakbola dan perlu untuk lebih diasah lagi.
ADVERTISEMENT
"Setelah lulus SD kemudian saya daftarkan ke SMP KKO (Khusus Kemampuan Olahraga) Playen,"terangnya.
Di KKO Playen itulah, ia berharap agar kemampuan Hokky dapat lebih dipertajam. Dan sejak di SMP itulah, kemampuan Hokky mulai banyak membuat pelatih tertarik. Hokky sering diikutsertakan dalam berbagai kompetisi untuk mengasah kemampuan serta mentalnya.
Setelah itu, Hokky kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMA KKO Sayegan. Dan pada tahun 2020, Hokky kemudian bergabung dalam Akademi junior milik PS Sleman. Tak lama berselang masuk Akademi, empat bulan kemudian Hokky mengikuti seleksi Tim Garuda Select ketiga.
"Hasilnya, Hokky terpilih sebagai pemain yang akan memperkuat tim Garuda Select untuk menjalani pembinaan,"terangnya.
Budi menambahkan, sebetulnya tahun 2014 Hokky pernah lolos seleksi Akademi Arema Malang namun karena Hokky masih sekolah maka tidak dilanjutkan. Hokky memilih melanjutkan pendidikan dan meningkatkan kemampuan di DIY saja.
ADVERTISEMENT
Budi mengungkapkan, awalnya Hokky hanya direkrut untuk tim Junior di PSS Sleman. Kemudian setelah bergabung sekitar 6 bulan, tepatnya di bulan Agustus 2021 atau usai pulang dari Garuda Select, Hokky langsung mendapat kontrak profesional dari PSS Sleman.
"Hokky kembali terpilih dalam pemain Garuda Select keempat pada bulan Desember 2021 hingga bulan Mei 2022 lalu,"ungkap dia.
Dalam kesempatan tersebut, Hokky kembali menjalani karantina untuk menjalani pusat pelatihan. Kemampuan yang ia miliki terus digembleng agar lebih tajam dan berkembang. Garuda Select sendiri merupakan program pembinaan untuk pemain sepak bola muda Indonesia di Eropa.
Sepulang dari Garuda Select, Hokky langsung mendapat panggilan kompetisi di Perancis. Setelah itu kembali dipanggil Timnas Indonesia U19 di Piala AFF U19 tahun 2022. Hingga akhirnya, Senin malam mampu membukukan 4 gol saat menjamu Brunei Darusalam.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan jika posisi yang ditempati Hokky saat ini sebetulnya bukanlah posisi awal ia berkarir dalam sepakbola. Awalnya, Hokky bermain di posisi stopper namun karena berbagai tes yang dilakukan kemudian Hokky diubah posisinya menjadi Striker hingga saat ini.
"Posisi sebenarnya itu stopper. Tetapi oleh pelatih justru ditempatkan sebagai striker atau penyerang. jadi striker itu sekitar dua tahun belakangan ini. Kalau harapan saya semoga Hokky bisa menjawab ekspektasi masyarakat di pertandingan nanti," bebernya.
Budi mengaku bangga dengan capaian anaknya saat ini. Namun demikian, meski Hokky sementara menjadi pemegang top skor Piala AFF U19 dan berpeluang membela tim senior, dia ingin anaknya agar jangan besar kepala. Tampil jemawa dan tetap rendah hati harus menjadi prioritas.
ADVERTISEMENT
Untuk darah atlit yang ada di badan Hokky bukan dari dirinya karena Budi mengaku sama sekali tidak bisa bermain sepakbola. Namun ayahnya atau kakek dari Hokky dulu memiliki hobi sepakbola dan sering menjadi atlit sepakbola tarkam di Gunungkidul.
Menurutnya, Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak potensi atlet-atlet yang kompetitif di berbagai bidang keolahragaan. Namun hanya saja tingginya potensi itu tidak dibarengi dengan pengelolaan atlet yang baik sehingga tidak jarang atlet potensial di Gunungkidul justru terabaikan.
Tonton video menarik dari Tugu Jogja berikut ini: