Konten Media Partner

Status Meningkat Siaga, Warga Lereng Gunung Merapi Masih Beraktivitas Normal

11 November 2020 8:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
adv
zoom-in-whitePerbesar
adv
Suasana Gunung Merapi. Foto: Ranto Kresek
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Gunung Merapi. Foto: Ranto Kresek
ADVERTISEMENT
Status Gunung Merapi telah ditingkatkan menjadi Siaga (Level III) sejak 5 November 2020, warga diimbau untuk tetap waspada dan berjaga-jaga. Mereka mengaku masih bertahan di rumah mereka dan beraktivitas normal. Meski begitu, mereka telah mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu diminta mengungsi.
ADVERTISEMENT
Dua orang warga di Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta yang beberapa wilayahnya masuk KRB III mengaku bahwa mereka belum turun untuk mengungsi dan masih beraktivitas normal. Menurut pengakuan Suroto dan Heri, hanya warga lansia, wanita dan anak-anak sajalah yang mengungsi.
"Wilayah Kepuh kegiyatan kados biyasanipun. Wisata sik tutup namung bangker kegiyatan penambang pasir tutop (wilayah Kepuharjo kegiatan seperti biasa. Wisata yang tutup hanya bunker, kegiatan tambang pasir tutup)," kata Heri.
"Kepuh mboten wonten sik ngungsi (Kepuharjo tidak ada yang mengungsi)," imbuhnya.
Begitu pula dengan wilayah di tempat Suroto. Meski masuk di wilayah KRB III, dusun di tempatnya belum diimbau mengungsi.
"Untuk sementara baru dusun Kalitengah Lor. Untuk dusun saya Kalitengah Kidul, dan Srunen tidak ada rekomendasi untuk mengungsi. Yang Kalitengah Lor baru lansia, bumil, dan anak yang mengungsi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dari Kapanewon Pakem, dua warga mengaku bahwa saat ini situasi masih aman terkendali dan warga masih beraktivitas normal. Terlebih wilayah mereka masih termasuk di KRB II
"Belum ada penurunan warga, masih pada posisi di rumah, aman," aku Suranto yang merupakan Carik Pakembinangun.
"Masih (ada aktivitas). Kita warungnya juga masih buka. Besok Kamis ini malah ada orderan beberapa rombongan. Jadi masih beraktivitas seperti biasa," ungkap Heri warga Kaliurang Barat yang tak jauh dari daerah Tlogo Putri.
Meski masih beraktivitas seperti biasa, mereka mengaku sudah bersiap diri dan tetap mengikuti instruksi pemerintah maupun dinas setempat terkait imbauan dan perkembangan soal Gunung Merapi.
"Saya dan warga ikut intruksi pemerintah," ujar Suroto.
"Patokanipun BPPTKG kalau diprediksi lebih dari 7 km ngungsi yang Kopeng. Kalau udah 9 km, semua ngungsi," tutur Heri.
ADVERTISEMENT
Mereka juga mengaku sudah menyiapkan perbekalan dalam satu tas jika sewaktu-waktu diminta untuk mengungsi.
"Surat-surat penting sampun pon wadahi tas sewancine kedah ngungsi kanton nyangking (surat penting sudah diwadahi tas, sewaktu diminta mengungsi, tinggal membawa)," kata Heri. ***