Konten Media Partner

Status Merapi Siaga 3, BPBD DIY Diminta Perkuat Aspek Kesiapsiagaan Masyarakat

4 November 2024 20:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto minta BPBD DIY terus perkuat aspek kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana termasuk Gunung Merapi. (Foto: M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto minta BPBD DIY terus perkuat aspek kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana termasuk Gunung Merapi. (Foto: M Wulan)
ADVERTISEMENT
Meski status Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terpantau pada level III alias siaga sejak 5 November 2020 lalu, namun aktivitas luncuran awan panas dan guguran lava masih terus berlangsung belakangan ini.
ADVERTISEMENT
Tercatat, aktivitas vulkanik Gunung Merapi kembali meningkat dengan adanya guguran lava dan awan panas guguran yang terpantau pada Minggu (3/11/2024) pukul 00.00 WIB hingga 24.00 WIB.
Selama 24 jam, Gunung Merapi tersebut diketahui memuntahkan 44 kali guguran lava sejauh 2.000 meter.
Atas kondisi ini, masyarakat Yogyakarta terus diajak waspada termasuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terburuk dari bencana yang akan terjadi. Hal ini pmenjadi faktor terpenting dalam meminimalisir risiko bencana.
"Merapi masih siaga 3, kita perlu terus-menerus meningkatkan kewaspadaan,” kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, Senin (4/11/2024).
Eko menegaskan kesiapsiagaan tersebut sudah semestinya disertai dengan alokasi anggaran yang cukup dan memadai.
Dia mendorong agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY terus memperkuat aspek kesiapsiagaan masyarakat untuk meminimalisir risiko bencana.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, aspek kesiapsiagaan dan pencegahan menjadi hal terpenting dalam mencegah terjadinya bencana akibat kejadian yang dapat timbul. Sehingga hal tersebut harus terus didukung dalam membangun kesiapsiagaan di masyarakat.
"BPBD sebagai mitra Komisi A terus kami dorong, kami akan dukung untuk memperkuat kesiapsiagaan dan pencegahan, dengan berbasis pada aspek keluarga, lingkungan, dan komunitas," terangnya.
Eko pun apresiasi Pemda DIY pada RAPBD DIY tahun anggaran 2025 telah mengalokasikan Belanja Tak Terduga (BTT) mencapai Rp 15 miliar.
Sebagaimana diketahui, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan penjelasan tentang Nota Keuangan Rancangan APBD DIY Tahun Anggaran 2025 pada Rapat Paripurna DPRD DIY, Rabu (30/10/2024), mengatakan rencana Belanja Daerah sebesar Rp 5,40 triliun yang terdiri dari Belanja Operasi direncanakan sebesar Rp 3,76 triliun, Belanja Modal Rp 610,30 miliar, Belanja Tidak Terduga Rp 15 miliar dan Belanja Transfer sebesar Rp 1,01 triliun.
ADVERTISEMENT
“Kami informasikan, belanja tidak terduga di dalam Rancangan APBD DIY 2025 kita sepakati di angka Rp 15 miliar,” ungkapnya.
"Belanja Tidak Terduga itu kami pasang, dengan doa tidak dipakai. Tapi kalau terjadi kedaruratan dalam berbagai hal seperti kemarin, ada kekeringan dan lain-lain, setidaknya kita punya cadangan dana untuk membantu penyelesaian dari aspek kedaruratan," terangnya.
Dia berharap, anggaran ini dapat dialokasikan sebaik mungkin terlebih untuk memfasilitasi beragam unsur dan komponen masyarakat dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan mitigasi bencana.
Di sisi lain, guna mewujudkan masyarakat Yogyakarta yang tangguh bencana, bisa diwujudkan dengan mendorong kebijakan penyusunan peta potensi bencana. Misalnya, peta infrastruktur penanganan bencana akan berguna untuk kebutuhan mobilisasi dan pertolongan guna atasi kerusakan infrastruktur penting terdata termasuk lokasi evakuasi aman.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)