Konten Media Partner

STIKes Panti Rapih Dorong Warga Sumbersari Sleman Ciptakan Oleh-oleh Khas

21 September 2024 20:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman menggunakan Solar Drying untuk membuat manisan buah. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Warga Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman menggunakan Solar Drying untuk membuat manisan buah. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga di pedesaan didorong untuk memaksimalkan potensi pertanian yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan. Terbaru, Tim Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Rapih Yogyakarta memberikan edukasi pada warga Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman untuk mengolah buah menjadi oleh-oleh khas. Warga didorong untuk mengolah buah segar menjadi manisan dan kelak bisa menjadi oleh-oleh khas Sleman.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim PKM STIKes Panti Rapih, Hiasinta A Purnawijayanti mengungkapkan bahwa Kebun Buah Bendosari selama ini belum memiliki oleh-oleh khas olahan hasil kebun. Padahal buah segar seperti jambu kristal dan manga dari kebun tersebut bisa ditingkatkan nilai ekonominya dengan diolah sebagai manisan kering.
“Berkembangnya wisata kuliner oleh-oleh dengan buah tangan khas tempat wisata menjadi peluang besar bagi Kebun Buah Bendosari untuk mengembangkan usaha sebagai sumber pendapan selain usaha utama berupa produksi buah segar,” ujarnya.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan mitra, mengatasi masalah harga jual buah segar yang rendah saat panen raya, serta mengurangi waste buah. Kegiatan Pengabdian ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dengan sasaran pengurus kebun buah dan Kelompok Wanita Tani atau KWT wilayah setempat.
ADVERTISEMENT
Warga Desa Sumbersari, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman bersama Tim PKM STIKes Panti Rapih usai sosialisasi program. Foto: istimewa
Selama 1 bulan, masyarakat mengikuti sederet kegiatan seperti sosialisasi program, pengenalterapan teknologi pembuatan manisan buah yang baik, higienis, serta aman, pengenalterapan teknologi pengeringan dengan Solar Drying, peningkatan kapasitas manajemen atau pengolahan usaha terutama dalam aspek pemasaran dan digital marketing, peningkatan keterampilan dalam pengemasan dan pelabelan kemasan makanan, dan pendampingan kelompok untuk mendapatkan ijin usaha berupa SPP-IRT atau Sertifikat Pemenuhan Komitmen Produksi Pangan Olahan Industri Rumah Tangga.
Praktek pembuatan manisan buah dilaksanakan selama kurang lebih 5 hari berturut-turut mulai dari perendaman buah hingga pengeringan menggunakan Solar Drying. Peserta pelatihan banyak mengatakan bahwa dalam kegiatan ini mereka melihat dan menggunakan teknologi pengeringan yang aman, higienis tanpa menggunakan listrik. Tidak berhenti disitu, para peserta juga mengikuti kegiatan pelatihan pengemasan dan pembuatan label kemasan pada minggu berikutnya.
”Peserta sepakat dengan nama merek ”So Sweet” pada manisan yang diproduksi, dengan harapan manisan yang dihasilkan dapat memberi hasil yang manis bagi peserta,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pembuatan manisan tidak hanya berjalan ketika ada pelatihan saja, namun dengan antusias dan inisiatif para peserta terus memanfaatkan bahan dan alat yang telah disediakan guna terus belajar dalam meningkatkan kualitas dari manisan buah itu sendiri.
Sebelumnya, kegiatan ini terlaksana dengan pendanaan hibah Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kemendikbudristek tahun 2024 melalui skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat, Ruang Lingkup Pemberdayaan Masyarakat Pemula.