Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Stok APD untuk Tangani Pasien Corona di RSUD Wonosari Gunungkidul Menipis
28 Maret 2020 9:20 WIB
ADVERTISEMENT
Kondisi stok alat pelindung diri (APD) untuk tangani pasien corona di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari Gunungkidul kian menipis. Upaya pengadaan APD di RSUD Wonosari terbentur dengan kekosongan yang terjadi di pasar. Tak hanya itu, melambungnya harga APD juga menjadi kendala tersendiri.
ADVERTISEMENT
Pejabat Pembuat Informasi Daerah (PPID) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, Sumarthana, mengungkapkan jika stok APD di RSUD Wonosari tinggal sedikit. Perkiraan APD di RSUD Wonosari hanya mencukupi kebutuhan 1 hingga 2 minggu mendatang.
Pihaknya sudah berupaya melakukan pengadaan, namun hingga kini APD-APD yang mereka pesan tak kunjung didapatkan dari distributor. Alasannya karena pihak distributor sendiri juga mengalami kekosongan pasokan. Sehingga niatan untuk mendapatkan APD dengan segera harus menunggu sampai barang ada terlebih dahulu.
"Kita sudah pesan ke distributor tetapi barangnya tidak ada," ujarnya, ketika dikonfirmasi melalui nomor pribadinya, Sabtu (28/3).
Berdasarkan kebutuhan dari RSUD Wonosari, pihaknya telah memesan berbagai macam APD di antaranya jas pelindung sebanyak 1.200 pcs, masker bedah 120.000 pcs, masker N95 medis sebanyak 3.000 pcs, VTM sekitar 100 pcs, sepatu boot disposible 200 pasang, kacamata google 750 set, Cairan disinfektan (stericide) untuk ruangan 500 liter, cairan hand sanitaizer (handrub) 10.000 botol @500 mililiter, dan helm APD pelindung 500 buah.
Sumarthana mengatakan, jumlah APD tersebut diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan mereka selama 3 bulan ke depan. Namun karena barangnya masih susah dicari maka pihaknya berharap agar ada kepastian dari distributor terutama untuk pemenuhan kebutuhan penanganam COVID-19.
ADVERTISEMENT
"APD kita tinggal untuk memenuhi kebutuhan 1-2 minggu lagi, harapannya segera bisa dapat,"harapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengakui stok APD mereka sudah menipis. Beberapa barang yang ada kini sebenarnya adalah sisa dari bantuan pemerintah pusat untuk penanganan wabah antrhaks beberapa bulan lalu. Sehingga pengadaan APD memang perlu segera dilakukan.
Hanya saja, saat ini anggaran belum bisa dicairkan karena belum disetujui oleh legislatif. Jika anggaran sudah diketok maka APD segera bisa dipesan karena kini pihaknya sudah memiliki chanel dari distributor berkaitan APD tersebut. Sehingga ia berharap agar anggaran tersebut segera dicairkan karena kebutuhan mendesak.
"Kami berharap agar segera disetujui sehingga bisa langsung eksekusi," kata Dewi.
Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menepis jika legislatif lamban mengesahkan anggaran berkaitan dengan APD. Karena faktanya, menurut Endah, penganggaran tersebut belum sampai ke meja dewan. Sehingga untuk memutuskan tentu harus ada bahan yang akan disahkan tersebut.
"Sekarang itu kami tidak tahu berapa yang dibutuhkan terutama untuk penanganan COVID-19 ini. Maka kami harap eksekutif segera sampaikan anggaran tersebut DPRD agar bisa langsung kita sahkan," ujarnya.
Jika penganggaran tersebut sampai ke mejanya, ia berjanji akan segera memanggil Badan Anggaran. Ia menandaskan komitmen DPRD mendukung eksekutif demi melindungi rakyat. Jikapun hari ini disampaikan, pihaknya akan langsung membahasnya meskipun hari libur.
ADVERTISEMENT