Sultan HB X Sebut PBTY Jadi Ajang Integrasi Budaya Tionghoa

Konten Media Partner
30 Januari 2023 20:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY), Senin (30/1/2023) malam. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY), Senin (30/1/2023) malam. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Setelah 2 tahun ditiadakan, salah satu event besar di Jogja yaitu Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) kembali digelar. Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengatakan PBTY selama ini menjadi media yang efektif dalam integrasi dan pembaruan budaya Tionghoa.
ADVERTISEMENT
Sultan HB X menuturkan budaya Tionghoa itu merupakan subkultur dari budaya di Nusantara yang mengalami proses akulturasi dengan budaya lokal, sehingga melahirkan budaya baru tanpa ada campur tangan dari pemerintah.
"Proses alkuturasi itu menghasilkan beragam bahasa, masakan, kesenian dan hasil karya karya unik dan diakui sebagai khas daerah," kata Gubernur DIY, Sultan HB X, Senin, (30/1/2023), malam.
Selain sebagai alkuturasi budaya, Sultan HB X juga menyebut PBTY itu mampu mendongkrak perekonomian.
Sebanyak 161 tenant siap meramaikan street food yang dipusatkan di kampung pecinan kawasan Malioboro, tepatnya Kampung Ketandan, Kemantren Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Melalui gelaran PBTY ke XVIII ini, Sultan HB X kemudian berharap agar masyarakat Tionghoa dapat mempertahankan nilai filosofis budaya, terutama dalam proses interaksi dengan masyarakat lainnya yang memiliki keberagaman dalam berbudaya.
ADVERTISEMENT
"Tentu dampak ekonomi nya juga tidak hanya berputar di seputar kampung Ketandan saja. Tetapi juga (PBTY) bisa menjadi sarana mengurangi kesenjangan ekonomi dan kesalahpahaman berbudaya," ujarnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X saat berikan sambutan dalam pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY), Senin (30/1/2023) malam. Foto: Maria Wulan/Tugu Jogja
Ketua Panitia Umum PBTY XVIII, Sugiarto Hanji mengatakan di tahun 2023, PBTY XVIII mengusung tema ‘Bangkit Jogjaku, Untuk Indonesia’.
Adapun acara ini akan berlangsung selama satu pekan penuh, mulai dari 30 Januari hingga 5 Februari 2023. Selama PBTY XVIII berlangsung, berbagai rangkaian acara akan meramaikannya.
"Acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat baik dalam hiburan pengenalan serta pelestarian budaya serta membangkitkan perekonomian jadi lebih baik dari sebelumnya," kata Ketua Panitia Umum PBTY XVIII, Sugiarto Hanji.
Sugiarto juga berharap acara PBTY XVIII mampu menjadi obat rindu bagi masyarakat lokal serta menjadi sarana hiburan bagi wisatawan yang sedang berkunjung ke Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
" (Masyarakat lokal dan wisatawan) dapat menikmati PBTY dan mengobati rasa kangen yang ada di hati," tandasnya.