Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten Media Partner
Sungai Bawah Tanah di Gunungkidul Banjir, PDAM Terapkan Sistem Bergilir
1 Maret 2023 14:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Surisdiyanto mengatakan sebenarnya debit air sungai bawah tanah yang masuk ke Pantai Baron dalam beberapa pekan terakhir masih tinggi. Hanya saja, Selasa (28/2/2023) malam kemarin dan juga beberapa hari yang lalu debit airnya sangat banyak karena banjir.
"Selasa Malam, debit airnya melonjak. Dan tadi pagi semakin bertambah," kata dia, Rabu (1/3/2023)
Saat ini kondisi air laut juga ketinggian permukaannya juga meningkat. Sehingga delta pasir di Pantai Baron sudah tertutup dengan air dan nelayan pun sibuk berusaha memperkuat tambatan perahu mereka agar tidak terbawa arus.
Dia menambahkan, selain debit air sungai bawah tanah meningkat, hujan yang terjadi Selasa sore kemarin juga membawa dampak kerusakan sejumlah warung di Pantai Sepanjang. Atap berterbangan karena angin kencang.
ADVERTISEMENT
"Tadi warga bergotong royong memperbaiki warungnya," kata dia
Direktur Umum PDAM Tirta Handayani, Sulistya Ari Wibowo mengatakan sungai bawah tanah yang menjadi sumber utama pengambilan air PDAM terus mengalami banjir. Bahkan beberapa waktu lalu sempat merusak salah satu pompa yang dimiliki PDAM.
"Alhamdulillah sudah diganti pompanya yang rusak. Tapi karena banjir dan terlalu keruh jadi belum bisa beroperasi maksimal," kata dia.
Sebenarnya mereka sudah berupaya keras untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Mereka tetap beroperasi meski hanya bisa operasi dengan pengolahan yang kecil. Kondisi ini membuat mereka dilema karena ketika hendak dialirkan langsung ke pelanggan namun airnya keruh.
"Sementara solusi cuma diolah sesuai kapasitas pengolahan yang ada dan terpaksa digilir pengalirannya," terang dia.
ADVERTISEMENT
Karena kondisi yang banjir dan memicu air menjadi keruh maka secara otomatis produksi PDAM juga mengalami penurunan. Di kawasan Pantai Baron jika dalam kondisi normal mereka memproduksi air 75,40 liter/ detik tanpa pengolahan. Dan ketika melalui pengolahan hanya bisa beroperasi 40 liter/ detik. Oleh karenanya pihaknya menerapkan sistem gilir di beberapa kapanewon di antaranya Kapanewon Saptosari, Tanjungsari, Paliyan, Tepus, Panggang, Gunungkidul.