Surat Wasiat Suami Ayu Selisa Sebelum Gantung Diri

Konten Media Partner
30 Desember 2019 19:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Septic tank di Bantul tempat ditemukannya kerangka manusia. Foto: Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Septic tank di Bantul tempat ditemukannya kerangka manusia. Foto: Kumparan.
ADVERTISEMENT
Polisi masih terus berupaya menyelidiki kasus kerangka dalam septic tank di Bantul milik Waluyo. Identitas kerangka tersebut tak lain adalah Ayu Selisa, menantu Waluyo, yang dikabarkan hilang beberapa tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Ayu Selisa sendiri adalah istri dari Edi Susanto, anak Waluyo, yang telah meninggal akibat gantung diri pada November 2019 lalu. Sebelum gantung diri, Edi Susanto, meninggalkan surat wasiat. Surat tersebut ditulisnya dalam Bahasa Jawa.
"Mbak Tini mamak tulung dijogo, atine digawe seneng yo mbak Tini. Aku arep nututi simbok tuo karo bojoku: Ayu Shellisa. Pesenku ojo congkrah mergo bondo karo sedulure dewe. Aku ratrimo nek wong tuo pileh kaseh!!! (Mbak Tini, ibu tolong dijaga. Hatinya dibuat bahagia ya, Mbak Tini. Saya akan menyusul nenek dan istriku: Ayu Shellisa. Pesanku jangan bertengkar karena harta dengan saudara sendiri. Saya tidak terima jika orang tua pilih kasih!!!)," tulis Edi.
Hingga kini, terduga kuat pembunuh Ayu Selisa adalah suaminya sendiri, Edi Susanto. Ketika Edi memutuskan untuk bunuh diri, kala itu Ayu Selisa masih belum diketahui keberadaannya. Sedangkan pada surat yang ditulis Edi, menyatakan bahwa ia ingin menyusul Ayu Selisa.
ADVERTISEMENT
"Patut diduga (Ayu Shelisa) korban pembunuhan, karena ditemukan di dalam septic tank," kata Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, Senin (30/12/2019).
Pihak keluarga juga memberikan kesaksian, bahwa Ayu Selisa jadi korban KDRT oleh suaminya. Untuk mendalami kasus ini, pihaknya masih akan memeriksa sejumlah saksi.