Konten Media Partner

Tak Bisa Mudik, Santri di Jogja Rayakan Momen Lebaran dengan Keluarga Via Online

24 Mei 2020 15:21 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang santri di Pondok Pesantren Al Munawwir sedang menelepon keluarganya saat lebaran. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Seorang santri di Pondok Pesantren Al Munawwir sedang menelepon keluarganya saat lebaran. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Suasana lebaran tahun ini sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya lebaran diwarnai dengan acara berkumpul dengan keluarga besar, tradisi sungkeman, hingga berkunjung satu sama lain, kali ini tidak begitu. Hal ini dialami hampir semua warga khususnya juga para santri di Jogja.
ADVERTISEMENT
Merayakan momen lebaran terpisah dengan keluarga tentunya jadi pengalaman tersendiri bagi para santri di Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Bantul. Aktivitas lebaran mereka pada Minggu (24/5/2020) diawali dengan salat id berjamaah bukan dengan kekuarga namun dengan teman satu pondokan. Salat pun dilakukan sesuai dengan prosedur pencegahan COVID-19 dimana para santri sebelumnya diharuskan mencuci tangan juga mengenakan masker.
"Alhamdulillah di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak tadi pagi masih dilakukan salat id tetapi sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah," ungkap Yusuf salah satu santri.
Para santri terlihat bercengkrama satu sama lain sambil menjaga jarak. Foto: Istimewa
Setelah salat id, tidak ada aktivitas bersalam-salaman. Mereka hanya duduk bersama sembari menikmati momen lebaran bersama.
"Tidak ada salam-salaman dengan pengasuh padahal itu yg selalu ditunggu oleh para santri," sambung Yusuf.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan saya tinggal di pesantren yang biasanya budaya santri itu sowan ke para kyai pondok pun tidak bisa karena hal ini (pandemi corona). Tentu saya sedikit kecewa. Tapi, tetap untuk lebaran kali ini saya excited karena bisa lebaran di pondok, bisa bareng teman-teman pondok, dan tentunya membantu pengasuh," papar Amril, santri yang berasal dari Karawang, Jawa Barat.
Usai melaksanakan salat id, acara di pondok pesantren itu dilanjutkan dengan mendengarkan wejangan dan juga makan bersama. Mereka juga bercengkrama dengan pengasuh sambil tetap melaksanakan protokol pencegahan COVID-19 untuk menjaga jarak.
Setelahnya, para santri pun bergegas meraih ponsel mereka dan menghubungi keluarganya masing-masing. Hal ini tentunya berbeda jika biasanya lebaran bertatap muka langsung, kali ini mereka hanya bisa melakukannya lewat ponsel.
ADVERTISEMENT
Para santri terlihat bercengkrama satu sama lain sambil menjaga jarak. Foto: Istimewa
Amril mengaku lebaran tahun ini menjadi momen yang emosional baginya. Bagaimana tidak, biasanya tiap tahun dia tak pernah absen untuk pulang dan merayakan momen istimewa setahun sekali dengan keluarga. Dia memilih tidak pulang lantaran ada pandemi ini. Beruntung ia masih bisa menyapa keluarganya melalui virtual.
"Wah sangat emosional, ya tidak seperti biasanya. Ibu dan saudara-saudara saya sampai menangis waktu video call. Saya juga merasa sedih tidak bisa bertatap muka langsung untuk meminta maaf kepada keluarga," aku Amril.
Kesedihan juga dirasakan oleh Yusuf kala tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Namun menurutnya itu adalah hal yang baik mengingat saat ini agar tidak ada penularan virus kepada keluarga atau orang tercinta di kampung halaman.
ADVERTISEMENT
"Kalau saya perpandangan untuk tidak pulang salah satunya karena mengikuti peraturan dan juga saat seperti ini kalau dipaksakan pulang juga tidak baik bagi keluarga di rumah. Nanti takutnya malah kita membawa masalah dan kalau pun pulang nanti akan dikarantina selama 2 minggu sendirian tidak bisa ketemu keluarga juga soalnya disediakan tmpat khusus untuk karantina. Saya memutuskan untuk pulang nanti kalau pandemi ini berakhir," ujar Yusuf.
"Perasaan pasti ada sedihnya karena nggak bsa pulang ketemu sama keluarga ndak bisa sungkeman secara langsung ttp karena menjalankan peraturan pemerintah yg harus dijalani," imbuhnya.
Di momen Idul Fitri ini, keduanya berharap agar wabah ini segera berakhir dan bisa segera bertemu keluarga.
"Harapannya, semoga keadaan segera membaik supaya kita semua bisa beraktivitas secara bebas seperti biasanya, tidak ada hambatan apapun, dan tentunya dengan disituasi seperti ini bisa mengambil banyak hikmah dari setiap aspek positif," kata Amril.
ADVERTISEMENT