Tanggapan Muhammadiyah soal Luhut Sebut OTT KPK Tidak Baik

Konten Media Partner
29 Desember 2022 16:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Foto: erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir angkat bicara soal pendapat Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak baik.
ADVERTISEMENT
Haedar mengatakan prinsip dia, pemberantasan korupsi itu harus di atas undang-undang. Kemudian sistemnya harus semakin baik dan tidak kalah pentingnya berkelanjutan.
"Kan gitu kan. Harus semakin baik dan berkelanjutan," tutur Haedar Nashir, Kamis (29/12/2022) di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.
Dia berpesan jangan sampai karena kepentingan-kepentingan sesaat, kepentingan-kepentingan praktis dan kepentingan-kepentingan pragmatis selalu mengganggu tatanan sistem pemberantasan korupsi.
"Itu prinsipnya tadi," tandas dia.
Oleh karenanya, jika Indonesia ingin berbangsa bernegara termasuk pemberantasan korupsi maka ia meminta sistem yang sudah berlaku bila perlu yang kurang disempurnakan.
"Sistem pemberantasan korupsi sudah jadi. Kalau ingin berbangsa dan bernegara yang baik maka yang kurang disempurnakan jangan malah dikurang-kurangi," kata Haedar.
Sebelumnya Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyinggung soal operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Berbeda dengan pernyataan di awal yang sempat menyebut OTT buruk, terbaru Luhut menyebut OTT merupakan hal yang bagus.
ADVERTISEMENT
Namun, Luhut memberi catatan terkait hal tersebut. Ia masih menilai OTT tetap akan memberi citra bahwa negara Indonesia masih bermasalah.
"Bukan berani atau tidak berani nangkap OTT, membuat OTT-OTT itu saya kira bagus, tapi kan kalau terus-terusan begitu, kita terus jadinya nanti negara apa kita dibilang orang: 'ini negara katanya hebat, tapi masih OTT', kenapa? Berarti sistem kita enggak baik," kata Luhut.