Target Pasar Milenial, Kuliner Kekunoan Dikemas Jadi Rasa Gelato

Konten Media Partner
28 Desember 2019 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelato yang disuguhkan di Masimmo Gelato di Kompleks Grand Inna Malioboro. Foto: adn.
zoom-in-whitePerbesar
Gelato yang disuguhkan di Masimmo Gelato di Kompleks Grand Inna Malioboro. Foto: adn.
ADVERTISEMENT
Di zaman modern ini, tak sedikit kawula muda yang mulai mengesampingkan budaya dan kearifan lokal dari Yogyakarta. Kehadiran restoran fast food membuat makanan tersebut lebih diminati dari pada makanan khas Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Salah satu solusi untuk menjaga kearifan lokal adalah melalui kuliner. Tidak bisa dipungkiri, tak sedikit kawula muda yang menggemari wisata kuliner terutama di Yogyakarta.
“Di Yogyakarta ini kan banyak sekali makanan khas yang mungkin saat ini di era milenial nggak jadi favorit lagi. Mungkin (ini jadi favorit) di era-eranya saya dulu makanan yang ada di kampung,” ujar Iswandi Said, President Director Hotel Indonesia Natour, saat peresmian Malio Terrace, Sabtu (28/12/2019).
President Director Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said (kedua dari kiri) saat memberikan satu cup gelato pada Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, di Masimmo Gelato, Sabtu (28/12/2019). Foto: len.
Menurutnya, telah menjadi kewajiban setiap orang untuk melestarikan budaya yang ada. Yogyakarta menyimpan berbagai budaya yang unik dan indah serta sayang jika tidak dirawat.
Agar diminati, makanan kekunoan perlu dikemas secara kekinian serta menarik. Hal ini tentu memerlukan kreativitas dari orang-orang di balik makanan tersebut, sebelum disajikan pada pelanggan.
ADVERTISEMENT
“Karena kita tahu semua customer kita sebelum makan itu foto dulu,” kata Iswandi Said.
Salah satu makanan kekinian yang sedang digemari oleh kawula muda adalah gelato. Es krim asal Italia ini telah hadir di berbagai sudut di Kota Yogyakarta untuk memanjakan lidah para penggemarnya.
Dengan mengangkat kearifan lokal, maka gelato yang berasal dari Italia tersebut bisa dihadirkan dengan rasa dari Indonesia. Misalnya saja seperti rasa rujak atau jamu.
General Manager Grand Inna Malioboro, Ni Komang Darmiati, saat memberikan keterangan pada wartawan, Sabtu (28/12/2019). Foto: len.
“Rasa spesial ini kita sudah ajukan terutama jamu ya, karena gelato itukan italian, jadi mereka harus merubah resep baru,” ujar Ni Komang Darmiati, General Manager Grand Inna Malioboro.
Sebelumnya, Grand Inna Malioboro meresmikan Massimo Gelato di Kompleks Hotel Grand Inna Malioboro. Menjadi salah satu visi bagi hotel milik negara tersebut untuk mengangkat kearifan lokal melalui kuliner yang disuguhkan
ADVERTISEMENT