Konten Media Partner

Teaching Industry, Ladang Investasi Masa Depan

29 Maret 2018 9:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Teaching Industry, Ladang Investasi Masa Depan
zoom-in-whitePerbesar
Wikan Sakarinto, Dekan Vokasi UGM, saat memberikan penjelasan mengenai Teaching Industry di Sekolah Vokasi UGM Yogyakarta, Rabu (28/3). Foto : Yosephine Laura RPR/kumparan.com/tugujogja
ADVERTISEMENT
Sekolah Vokasi(SV) UGM berkomitmen untuk terus melahirkan lulusan yang kompeten, terutama pada beberapa bidang yang menuntut keahlian lebih. Hal itu dilakukan dengan memantapkan berlangsungnya pola akademik teaching industry di SV UGM.
“Teaching industry ini merupakan masa depan sekolah vokasi yang akan menghasilkan lulusan yang berkompeten untuk menghasilkan produk yang berkualitas,” ujar Wikan Sakarinto, Dekan Vokasi UGM, di Sekolah Vokasi UGM, Rabu (28/3).
Teaching Industry (TI) adalah konsep yang digagas UGM untuk pengembangan dan peningkatan pendidikan vokasional di UGM, untuk mewujudkan sinergitas antara dunia pendidikan dan dunia industri dalam rangka mewujudkan kemartabatan sebagai bangsa yang berdaulat. “Fungsi adanya teaching industry ini untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa karena praktik di lapangan akan mulai membiasakan mahasiswa bekerja atau membentuk industri baru,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Konsep dasar teaching industry adalah pemindahan sebagian dari proses pendidikan dan proses industri dalam suatu desain pembelajaran sehingga terselenggara pendidikan berbasis kompetensi yang melahirkan SDM yang menang dalam persaingan global. Konsep ini diadopsi oleh Wikan dari negara Jerman, Belanda dan Jepang.
“Di negara mereka konsep ini sudah lama dijalankan dan terbukti menghasilkan lulusan yang kompeten, bisa dibilang salah satu investasi masa depan di negara-negara tersebut,” ujarnya.
Demi melancarkan konsep tersebut, pihaknya juga berencana untuk kerjasama dengan perusahaan di berbagai lini bisnis agar terjadi sinergi yang berkelanjutan. Saat ini kerjasama dengan berbagai perusahaan sudah mulai dijalani dengan praktek magang, pemberian beasiswa berprestasi dan kesempatan untuk bekerja terbuka lebih luas. “Ini merupakan ladang investasi, dan ke depan kita membutuhkan orang-orang yang lebih ahli dalam praktek,” ujar Wikan.
ADVERTISEMENT
Selain di Yogyakarta, konsep ini akan diterapkan di Kulonprogo. Rencana pembangunan gedung akan dilaksanakan mulai tahun 2019 dengan jangka pembangunan 1 sampai 2 tahun. Tidak hanya di Kulonprogo, pembangunan untuk mendukung teaching industry ini juga dilakukan di Yogyakarta dengan membangun gedung 6 lantai di area Sekolah Vokasi UGM saat ini. (yosephina laura rpr)