Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
![Ilustrasi tanah longsor. Foto: Erfanto/Tugu Jogja](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1612959948/wydilkt23favrvob9ktj.jpg)
ADVERTISEMENT
Wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah yang berkontur pegunungan rawan bencana, salah satunya adalah longsor , angin lesus. Oleh karena itu, Pemkab Temanggung membentuk desa kesiapsiagaan bencana.
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Temanggung, Dwi Sukarmei mengatakan, pada tahun 2021, pihaknya berencana membentuk empat desa kesiapsiagaan bencana. Hal itu untuk antisipasi berbagai kemungkiban yang bisa terjadi.
"Kita akan bentuk empat desa kesiapsiagaan bencana, yakni Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo, Caturanom Kecamatan Parakan, Losari Kecamatan Tlogomulyo, dan Tlahab Kecamatan Kledung. Tapi sebelumnya Kabupaten Temanggung telah memiliki 16 desa kesiapsiagaan bencana dan di tahun ini akan menambah empat desa,"ujarnya, Rabu (10/2/2021).
Menurut dia, desa-desa tersebut terpilih menjadi desa kesiapsiagaan bencana karena dinilai termasuk desa rawan bencana. Maka diupayakan bagaimana desa bisa mandiri mengatasi bencana yang terjadi. Warga dilatih agar bisa melakukan mitigasi bencana sehingga dapat meminimalkan korban.
"Jadi salah satu kriteria pembentukan desa kesiapsiagaan bencana adalah karena di desa tersebut sering terjadi bencana. Maka ada prioritas, dengan harapan masyarakat mampu menghadapi, atau tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi bencana,"katanya.
ADVERTISEMENT
Dwi menyebut sebagian bencana yang terjadi di Kabupaten Temanggung, tidak lepas dari letak geografis wilayah, salah satu yang sering terjadi adalah bencana tanah longsor. Kontur pegunungan dengan tanah labil, dan disaat musim penghujan mudah longsor.
"Temanggung memang rawan longsor, berdasar catatan tahun 2020 terjadi 117 bencana tanah longsor. Kecamatan paling tinggi mengalami bencana tanah longsor di Kaloran ada 17 kejadian, kemudian di Kecamatan Pringsurat 14 kejadian, dan kecamatan yang lain rata-rata 3-5 kejadian,"terangnya. (ari)