Konten Media Partner

Tembakau dari Petani di Temanggung Laku Rp 850 Ribu per Kilogram

23 November 2021 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang tembakau Haji Rame (52) asal Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah membayar tunai pembelian tembakau kepada petani, Senin (22/11/2021). Foto: ari/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang tembakau Haji Rame (52) asal Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah membayar tunai pembelian tembakau kepada petani, Senin (22/11/2021). Foto: ari/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Panen raya tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah memasuki masa akhir, dengan harga bervariatif dan tertinggi mencapai Rp 850 ribu per kilogram untuk tembakau jenis srintil. Tembakau srintil selama ini dikenal merupakan tembakau dengan kualitas terbaik se-dunia. Petani yang beruntung tembakaunya dibeli mahal adalah Sumaryono (55) alias Jenggo, petani Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo.
ADVERTISEMENT
Jenggo mengaku senang tembakau srintilnya dibeli oleh pedagang bernama Haji Rame sesuai kualitas. Hal ini menunjukkan jika tembakau dengan kualitas baik masih dihargai tinggi oleh pedagang.
"Grade-nya masuk grade I, sudah srintil ini. Saya sendiri jual tembakau asli Temanggung tidak dicampur dengan tembakau luar, biar kualitas tetap terjaga. Harga tahun 2021 lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Jenggo ditemui usai menerima pembayaran di rumah Haji Rame, Senin (22/11/2021).
Jika selama ini terjadi polemik harga tembakau dan tata niaga yang dianggap terlalu panjang, ternyata masih ada pedagang tembakau Temanggung yang berlaku jujur dengan menerapkan pola timbang bayar atau setelah ditimbang langsung dibayar.
Rame (52) pengepul tembakau Gunung Sumbing mengatakan, Harga jual tertinggi tembakau asli Temanggung pada panen raya 2021 mencapai Rp 850.000 per kilogram untuk jenis srintil. Bahkan, transaksi yang tercatat di buku catatan pembeliannya, mencapai lebih dari Rp 50 miliar.
ADVERTISEMENT
"Tembakau yang laku Rp 850 ribu itu tembakau asli Temanggung tanpa campuran, jadi kalau memang kualitas bagus ya kita beli dengan harga sesuai, pokoknya pertahankan kualitas dan keasliannya. Sekarang ini meski musim kemarau basah tapi kualitas sebenarnya lebih baik ketimbang tahun lalu. Saya beli kurang lebih 8.000 keranjang dari petani dengan nilai transaksi kurang lebih Rp50 miliar," katanya.
Rame sendiri kemudian menjualnya ke pabrikan PT Gudang Garam, dan menurutnya pihak pabrik sudah tahu mana tembakau asli dan campuran. Jika tembakau Temanggung dicampur dengan tembakau luar daerah maka jelas akan mengurangi kualitas. Meski jumlahnya banyak namun tentu harganya justru akan anjlok, karena tidak sesuai dengan spesifikasi atau standar kualitas yang ditentukan pabrikan untuk menjaga citarasa rokok disetiap batangnya.
ADVERTISEMENT
Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq yang melihat proses tersebut mengapresiasi Haji Rame yang membayar pembelian kepada petani dengan menyerahkan uang hasil penjualan tembakau kepada petani di lereng Gunung Sumbing-Sindoro secara tunai. Dari pembayaran-pembayaran yang dilakukan pada petani di periode akhir masa panen raya tembakau tahun 2021, terlihat bahwa harga tembakau asli Temanggung sesungguhnya bagus tahun ini.
Terbukti yang grade C saja harga tetap di Rp60-Rp65 ribu, grade D Rp75-Rp80 ribu, bahkan untuk tembakau srintil di grade G hingga grade H dihargai Rp850 ribu. Ini jauh lebih tinggi dibanding tahun-tahun biasanya, semuanya adalah tembakau asli Temanggung, terbukti kalau tembakau asli Temanggung harganya jauh lebih baik dan harganya stabil.
Pemerintah Kabupaten Temanggung mengucapkan terimakasih kepada para petani, pedagang, grader, dan pabrikan yang berkomitmen mengolah menanam dan membeli tembakau asli Temanggung. Karena tembakau Temanggung itu berkualitas paling tinggi, maka jangan dicampur dengan tembakau manapun juga.
ADVERTISEMENT
"Pak Kaji Rame membeli tembakau dari petani, langsung dihargai dan dibayar, ini contoh pedagang tembakau yang baik, karena tembakau itu banyak fakta di lapangan ada pedagang-pedagang yang hanya memberi harga tapi tidak membayar, atau memberi harga tinggi tapi bayar tidak penuh. Nah, saya harap para "bakul mbako" juga untuk ikut menjaga kepercayaan dari petani," kata Khadziq. (ari)