Konten Media Partner

Tiang Pembatas Pedestrian Diduga Dicopot oleh UPT Malioboro

4 Juli 2018 17:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiang Pembatas Pedestrian Diduga Dicopot oleh UPT Malioboro
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sejumlah tiang pembatas atau bolard tabung yang berada di jalur pedestrian Malioboro lenyap tak berbekas. Tiang pembatas berbentuk seperti peluru itu ditanam dengan tujuan membatasi akses agar jalur pedestrian Malioboro aman dari kendaraan yang nekat parkir juga gerobak pedagang kaki lima. Tiang pembatas yang hilang itu tersebar di setidaknya dua titik.
ADVERTISEMENT
Antara lain ada di sebelah utara tepatnya di depan hotel Inna Garuda, yang berada persis di depan prasasti batas penarikan pasukan Yogya Kembali.
Tak hanya tiang pembatas yang hilang. Namun juga penanda tetenger (tanda khas) atau signature heritage yang berisi informasi napak tilas Jenderal Sudirman saat singgah di Yogya dalam masa perjuangan kemerdekaan juga sudah tidak lagi di lokasi dan malah digunakan untuk berjualan pedagang kaki lima.
Baik pedagang juga petugas Jogo Malioboro mengaku tak tahu ihwal lenyapnya sejumlah tiang pembatas dan prasasti di jalur pedestrian itu.
"Saya tak tahu soal tiang-tiang besi itu, pas jualan juga sudah begini," ujar seorang pedagang di lokasi hilangnya tiang pembatas itu yang enggan disebut namanya.
ADVERTISEMENT
Manajer PT F. Syukri Balak, selaku kontraktor revitalisasi Malioboro, Eri Purnomo menuturkan hilangnya tiang pembatas pedestrian Maliboro itu mulai diketahui sejak ada acara peringatan Panglima Besar Soedirman yang digelar sejumlah komunitas pada akhir Juni 2018 lalu.
"Tiang pembatas pedestrian itu dilepas oleh pihak UPT Malioboro," ujarnya.
Eri mengaku tak tahu apa alasan pencopotan itu. Namun ia menegaskan pihaknya siap saja jika pihak UPT meminta tiang pembatas itu dipasang kembali ke lokasi semula.
"Bukan pedagang yang copot tiang-tiang itu, yang punya kewenangan pengelolaan pedestrian Malioboro kan UPT Malioboro," ujarnya.
Namun Kepala Unit Pelaksana Teknis Malioboro Ekwanto mengaku tak tahu ihwal hilangnya tiang pembatas prasati Yogya Kembali dan siganture heritage Jenderal Soedirman di Maliboro tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya baru sebulan ini menjabat sebagai kepala UPT, saya akan cari informasi dulu soal hilangnya tiang pembatas itu dulu," ujar Ekwanto.
Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengecam keras jika memang benar ada kesengajaaan dalam kasus pencopotan tiang-tiang pancang di Pedestrian Malioboro itu.
Secara tegas Sultan meminta pihak-pihak yang tak menghormati aturan untuk keluar dari lokasi pedestrian.
“Mestinya janganlah sampai ada pencopotan," ujarnya.
Sultan menuturkan pula saat tiang-tiang batas di jalur pedestrian itu dipasang juga sudah ada kesepakatan dengan para PKL agar menjaga dan tidak merusak atau mencabutnya.
"Ya kalau memang mau mencabuti (tiang pembatas pedestrian) itu lebih baik para PKL itu saja yang keluar,” ujar Sultan. (ATX)
ADVERTISEMENT