news-card-video
27 Ramadhan 1446 HKamis, 27 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Tingkatkan Angka Kesembuhan TBC dengan Program TOSS TB

13 November 2019 7:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Beberapa warga Candi Dukuh, Sardonoharjo, Ngaglik Sleman, Yogyakarta, yang mengikuti promkes TOSS TB, Senin (11/11/2019). Foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Beberapa warga Candi Dukuh, Sardonoharjo, Ngaglik Sleman, Yogyakarta, yang mengikuti promkes TOSS TB, Senin (11/11/2019). Foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2016, Indonesia menjadi peringkat ke-2 dari seluruh dunia setelah India yang menjadi Negara dengan penderita TBC atau TB (Tuberkulosis) terbanyak. Kemenkes RI melalui GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) telah mencanangkan program TOSS TB (Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh. Maksud dari TOSS TB adalah harapannya masyarakat sadar apabila ada tetangga atau keluarga yang mengalami beberapa gejala TBC itu segera melaporkan ke fasilitas kesehatan setempat atau menyarankan pasien untuk segera tes ke puskesmas. Agar pasien tersebut segera diobati agar tidak menular ke masyarakat lain.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 8 mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta melakukan kegiatan Promosi Kesehatan (Promkes) yang bertemakan TOSS TB. Program ini sekaligus mendukung program Pemerintah dan juga telah di dukung oleh Dinas Kesehatan Sleman. Promkes TOSS TB ini dilakukan di Daerah Candi Dukuh, Sardonoharjo, Ngaglik Sleman, Yogyakarta.
Para mahasiswa memberikan edukasi mengenai TBC atau tuberculosis mulai dari pengertian, gejala, penularan, factor resiko, serta pencegahan TBC.
Gejala TBC
Gejala Utama: Batuk berdahak terus menerus lebih dari 2 minggu
Gejala Lainnya: Demam berkepanjangan, Sesak nafas dan nyeri dada, Berat badan turun, Batuk disertai darah, Tidak nafsu makan, berkeringat malam hari dan insomnia
Penularan TBC terjadi melalui udara dari percikan dahak pasien TBC yang batuk tanpa menutup mulut. ika udara yang mengandung kuman TBC terhirup, maka kemungkinan kita bisa terkena TBC. Namun, tidak selalu kita menjadi sakit TBC. Bisa jadi kuman tersebut hanya tidur saja di tubuh kita. Apabila daya tahan tubuh kita sedang lemah, kuman TBC yang tertidur tadi bisa aktif dan kita bisa terkena TBC serta berisiko menularkan ke orang lain.
ADVERTISEMENT
Faktor Resiko Terkena TBC
Mereka yang rentan terkena TBC adalah anak - anak Orang HIV/AIDS, orang usia lanjut, orang diabetes melitus, orang kontak erat atau kontak serumah dengan pasien TB, dan perokok
Gaya Hidup Sehat Dan Pencegahan TB
Menjemur alas tidur agar tidak lembab, membuka jendela atau pintu rumah agar senantiasa mendapatkan udara yang segar dan sinar matahari cukup, olahraga teratur, imunisasi BCG, makan makanan bergizi, tidak merokok.
Mahasiswa UII Yogyakarta saat memberikan poster edukasi mengenai TOSS TB. Foto: Istimewa.
Perlu diketahui bahwa TBC bisa disembuhkan melalui pengobatan di puskesmas dan rumah sakit secara gratis karena telah diprogramkan oleh pemerintah.
“Harapannya, setelah ini pengetahuan masyarakat mengenai TBC bisa meningkat dan masyarakat lebih bisa hidup bersih dan sehat agar terhindar dari TBC” Ujar Kuntari, salah satu peserta arisan di RT 03 Candi Dukuh.
ADVERTISEMENT