Konten Media Partner

Titiek Soeharto Tanggapi Soal Anggaran Makan Gratis Susut Jadi Rp10 Ribu

1 Desember 2024 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto menanggapi penyusutan anggaran program makan bergizi gratis. (Foto : M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto menanggapi penyusutan anggaran program makan bergizi gratis. (Foto : M Wulan)
ADVERTISEMENT
Anggaran terhadap program makan bergizi gratis inisiasi Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 lalu diketahui turun dari yang semula Rp 15 ribu per porsi menjadi Rp 10 ribu per porsinya.
ADVERTISEMENT
Penurunan ini menyusul karena adanya keterbatasan anggaran pemerintah. Selain itu, Prabowo juga menjelaskan hitungannya bila rata-rata keluarga yang mendapatkan bantuan Makan Bergizi Gratis punya sekitar 3-4 anak.
Artinya setiap keluarga bisa mendapatkan Rp 30 ribu dalam bentuk makanan bergizi. Jika dihitung sebulan bisa mencapai Rp 2,7 juta yang harus dianggarkan secara intens untuk menjalankan program tersebut.
Terkait penyusutan anggaran ini, Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto ikut memberikan komentarnya.
Dia mengatakan akan tetap mendukung kebijakan pemerintah meskipun pada akhirnya anggaran yang dialokasikan untuk program itu susut.
"Kita lihat anggarannya dulu, kan bertahap, gitu ya, kedepannya," kata Titiek Soeharto saat dijumpai di sela-sela
Menurutnya anggaran itu cukup untuk memberikan makanan bermutu dan bergizi untuk anak dan ibu hamil di daerah-daerah.
ADVERTISEMENT
Meski anggaran untuk program makan bergizi gratis itu baru di angka Rp 10.000 per anak, sekolah tetap bisa menyediakan makanan bergizi.
Pihak sekolah juga bisa bekerjasama dengan warga lokal untuk menyediakan bahan pangan untuk diolah jadi menu yang bergizi.
Pemerintah setempat bisa bekerjasama dengan sektor perikanan dan pertanian untuk menyediakan bahan makanan lokal yang berkualitas sehingga bisa jadi upaya untuk mengurangi biaya distribusi bahan pangan.
"Yang penting punya niat untuk mencerdaskan anak-anak dengan makanan yang bergizi, karena saat ini masih kurang (anggarannya) dan mereka membutuhkan makanan bergizi," paparnya.
"Meski Rp 10 ribu harus berkualitas, bisalah ditekan sampai segitu. Ketimbang tidak makan sama sekali," tandasnya.
(M Wulan)