Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Toko di Kawasan Malioboro Dijual Rp 100 Juta per Meter Persegi
9 Agustus 2021 19:10 WIB
ยท
waktu baca 1 menit![Ilustrasi toko di kawasan Malioboro yang sepi selama PPKM Berlevel. Foto: Sandra/Tugu Jogja](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1628507200/u2jqkoe2xui5se8bnhep.jpg)
ADVERTISEMENT
Ketua I Perkumpulan Pengusaha Malioboro -Ahmad Yani (PPMAY), Sodikin terpaksa harus menjual tokonya yang berada di Malioboro. Alasannya, selama Pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dirinya terus merugi dan sama sekali tak ada penghasilan
ADVERTISEMENT
Sodikin mengungkapkan, dirinya memiliki dua buah toko di kawasan Malioboro. Namun selama PPKM berlangsung dua buah toko tersebut yang mampu memberikannya penghasilan. Salah satu toko miliknya masih membukukan omzet Rp250.000 per hari. Namun tokonya satu lagi sama sekali tidak ada pemasukan.
"Pembeli yang datang sepi sekali," ujar Sodikin, Senin (9/8/2021).
Pemilik 2 toko tersebut mengaku penghasilan yang ia dapat selama PPKM berlangsung tidak memadai. Di mana penghasilan yang ia dapat tidak cukup untuk menutupi biaya operasional yang harus dikeluarkan.
Pemicunya karena selama PPKM berlangsung kawasan Malioboro ternyata sangat sepi pengunjung. Dampaknya transaksi para pengusaha pasar Malioboro pun menurun drastis. Padahal usaha mereka sudah banyak terkoreksi sejak pandemi 2020 yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Kita benar-benar terpuruk ini," keluh dia.
Selama pandemi COVID-19 berlangsung sodikin mengungkapkan omset penjualannya turun drastis hingga tinggal 10% dibanding dengan sebelum masa pandemi. Namun semenjak PPKM Darurat dan PPKM Level 4, omsetnya tinggal 1 persen.
Karena terus merugi akhirnya sodikin terpaksa menjual tokonya yang ada di Malioboro tersebut. Dua tokonya tersebut ia tawarkan dengan harga Rp70 juta hingga Rp 100 juta per m2. Namun hingga saat ini tokonya belum ada yang laku.
"Kami harap ada solusi bagi pengusaha seperti kami," terangnya.