Tonjolkan Bhineka Tunggal Ika, Drama Musikal Putih Hitam Lasem Dipentaskan di Yogyakarta

YOGYAKARTA - Sebuah Pagelaran Drama Musikal bertema persatuan, dipentaskan di Taman Budaya Yogyakarta. Berjudul Putih Hitam Lasem pagelaran tersebut dimulai sejak pukul 14.00, Sabtu (3/2/2018). Dengan tema"Haruskah Perbedaan menghalangi Persatuan?", Putih Hitam Lasem merupakan produksi kesembilan dari D’ArtBeat.

“Tagline Putih Hitam Lasem ini sendiri sangat cocok untuk menjadi bagian dari pembelajaran kita. Penonton diajak untuk tidak lagi mempersoalkan perbedaan dalam hubungan bermasyarakat di bumi Indonesia yang majemuk yang berazaskan Pancasila dan UUD 1945,” kata Ibas Aragi, sutradara Putih Hitam Lasem saat ditemui di sela-sela acara, Sabtu (3/2).

Selain sesuai dengan situasi Indonesia saat ini, pementasan Putih Hitam Lasem juga digelar untuk menyambut Tahun Baru Imlek yang akan jatuh pada 16 Februari 2018 mendatang.

Pementasan Putih Hitam Lasem ini mengambil setting tentang produsen batik asal Lasem. Kota Lasem sendiri merupakan sebuah kota di Indonesia yang mendapat gelar Tiongkok Kecil. Pembauran antara masyarakat Jawa dan Tionghoa sangat kental di kota Lasem. Tak hanya segi budaya/tradisi, tetapi dalam hidup berdampingan sehari-sehari juga sangat baik. Tak heran jika kota Lasem dirasa tepat untuk menjadi setting pembuatan kisah Putih Hitam Lasem.

Pementasan tersebut menjadi salah satu drama karya tim kreatif yang diperankan oleh anak muda–dewasa dengan kisah yang diwarnai persahabatan, percintaan dan pengkhianatan penuh intrik.

“Pementasan ini menjadi menarik karena menampilkan tontonan drama musikal yang merupakan gabungan unsur teater, musik, paduan suara dan tarian,” tandasnya.

Drama musikal Hitam Putih Lasem sendiri berlangsung 2 kali, yaitu pukul 14.30 WIB dan 19.00 WIB. Dengan kemasan yang apik dan menarik, pagelaran ini melibatkan Aminoto Kosin dan Pamela Kosin sebagai penata dan pencipta lagu. Sementara itu, maestro busana senior Indonesia, Harry Darsono menjadi designer dan wardrobe consultant dalam pertunjukan tersebut.

(Desta Dewananta)