Konten Media Partner

Tren 'Kue Pernikahan Palsu' Makin Diminati di Yogyakarta

4 Februari 2018 23:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
YOGYAKARTA - Tradisi potong kue tak hanya dilakukan saat ulang tahun. Pesta pernikahan juga memiliki tradisi potong kue. Bahkan kue pernikahan biasanya dihias dengan sangat cantik dan tak jarang lebih tinggi dari sang pengantin.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai dekorasi yang indah dan kelezatan yang terpancar, kue pernikahan yang mulus tak tercela ini sayang untuk dirusak. Namun, apabila diamati lebih seksama, kue pernikahan yang menjulang tinggi itu bukanlah kue sungguhan, tetapi kue palsu atau biasa disebut dummy cake. Kue bohongan atau dummy cake ini menjadi trend dalam dunia kue pernikahan beberapa tahun terakhir.
“Kalau dulu, kue pernikahan itu asli dan bisa dimakan. Tapi, beberapa tahun ini hampir semua memilih yang palsu,” kata Debi, salah seorang peserta "Wedding Expo 2018" saat ditemui di Jogja City Mall, Minggu siang (04/02/2018).
Tren dummy cake sebetulnya sudah ada sejak lama. Harga kue pernikahan palsu yang ditawarkan ini terbilang cukup murah dibandingkan dengan kue asli. Tidak hanya itu, jika pasangan menggunakan semua tingkatan benar-benar kue asli, yang terjadi adalah kue tersebut tidak akan habis termakan karena kue pernikahan dalam acara sebenarnya hanya simbolis saja.
ADVERTISEMENT
Untuk kue yang ditawarkan oleh Artemy, salah satu vendor kue pernikahan yang hadir di "Wedding Expo 2018" sangat bervariasi. Calon pengantin bisa memilih sendiri jenis kue sesuai keinginan. Bahkan jika mereka mau, beberapa tingkat kue dibuat benar-benar asli sementara sisanya merupakan kue tiruan.
“Kalau itu biasanya sesuai permintaan. Sama biasanya customer minta disesuaikan dengan dekorasi konsep pernikahan mereka,” ujarnya.
Harga tersebut mencakup dekorasi dan jumlah tingkatan kue asli. Terkadang pemesan ingin hanya bagian tertentu saja yang berupa kue asli sedangkan sisanya dummy cake. Ada juga yang hanya menginginkan semuanya tingkatannya berupa dummy cake. Tingkatan yang ditawarkan oleh pihak vendor Artemy biasanya lima tingkat.
Kue pernikahan (Foto: instagram/@lenovellecake )
Menurutnya, tren kue pernikahan ini berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi. Tren kue pernikahan sendiri tergantung pada selera pemesan.
ADVERTISEMENT
“Untuk cake wedding-nya sendiri saat ini pilihan lebih ke kalem dekorasinya biasanya kebanyakan bunga-bunga. Untuk krimnya tetep asli tergantung mereka pemesanannya. Dan paling banyak memesan kue asli di tingkatan paling atas” tambah Debi.
Meski bohongan, dummy cake juga menggunakan komponen kue asli seperti fondant icing pada bagian luar. Sementara di bagian dalamnya menggunakan sterofoam.
Risa (26 tahun), salah satu pengunjung "Wedding Expo 2018," mengaku sedang mencari referensi untuk pernikahannya bulan Juni 2018 mendatang. Setelah melihat-lihat kue pernikahan, ia dan pasangannya juga mengambil keputusan sesuai dengan tren.
“Lebih prefer ke dummy cake sih. Lebih aman,” katanya dengan mantap.
Meski demikian, ia menginginkan kue asli yang akan dibagi-bagi dibuat terpisah.
“Kue palsu toh memang cuma dipajang saja. Yang asli sudah dipotong saja. Praktis dan hemat biaya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
(Birgita Feva Nurregina)