UAJY Jadi Tuan Rumah Commemoration of World Heritage Day 2024

Konten Media Partner
22 April 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta Commemoration of World Heritage Day saat melihat miniatur sejarah di UAJY. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Peserta Commemoration of World Heritage Day saat melihat miniatur sejarah di UAJY. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teknologi yang semakin canggih rupanya membawa kekhawatiran tersendiri terhadap lumpuhnya pelestarian berbagai warisan budaya yang ada. Bahkan, generasi muda dikhawatirkan kian tak mengenali sejarah lantaran terlalu sibuk dengan ponsel mereka.
ADVERTISEMENT
Sejalan dengan hal tersebut, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang kali ini turut menjadi tuan rumah program Commemoration of World Heritage Day 2024 bertajuk “Youth Engagement for World Heritage Preservation” itu mempertemukan pakar warisan budaya dan generasi muda untuk mengenal, melestarikan, dan menemukan peran baru mereka dalam konservasi warisan budaya dunia.
Chief of Culture Unit UNESCO Jakarta, Moe Chiba mengatakan heritage preservation saat ini tak lagi berkaitan dengan management pelestarian cagar budaya saja, tetapi bagaimana ilmu pengetahuan, material, dan teknologi harus mampu digunakan agar situs-situs warisan ini tetap hidup dan dikenal oleh semua generasi.
"Kita membutuhkan anak-anak muda untuk menjaga dan melindungi keberlanjutan warisan kita agar tidak rusak dan tetap luhur," ujar Chief of Culture Unit UNESCO Jakarta, Moe Chiba, Sabtu (20/4/2024).
ADVERTISEMENT
Kata dia, acara tersebut menjadi bagian kemitraan berkelanjutan antara UNESCO Jakarta dan National Federation of UNESCO Associations in Japan (NFUAJ). National Federation of UNESCO Association in Japan (NFUAJ).
Commemoration of World Heritage Day 2024 di UAJY. Foto: istimewa
Salah satu cara untuk melestarikan cagar budaya dengan mendekatkan komunitas masyarakat dengan situs budaya di dekatnya.
Pihaknya menghadirkan para Pamong Budaya Ahli Muda dari IHA, Brahmantara dan Dian Nissa untuk menarasikan bagaimana management pelestarian cagar budaya di Candi Borobudur dan situs Sangiran.
Moe menyebut situs purbakala Sangiran sendiri cukup sering mengadakan program tour Sangiran dalam rangka mempromosikan cagar budaya kepada masyarakat luas, khususnya para pelajar, untuk mengunjungi museum budaya.
"Saya melihat kolaborasi antara UNESCO dan UAJY bisa terus kita kembangkan lebih jauh dengan menggandeng komunitas mahasiswa Atma Jaya (Yogyakarta) yang lebih beragam lagi untuk belajar tidak hanya lewat teori saja tetapi secara aktif ikut berpartisipasi bersama dalam project konservasi warisan budaya UNESCO lainnya," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Sementara Brahmantara membagikan bagaimana menghadirkan dokumentasi dan perekaman yang baik terhadap situs warisan agar tetap lestari.
Ia menuturkan teknologi harus mampu dimanfaatkan dengan baik agar berbagai warisan budaya yang ada itu tak lekang oleh waktu.
"Bagaimana kemudian teknologi dapat berperan dalam pendokumentasian cagar budaya, yang kemudian dapat mendukung pelestarian cagar budaya itu sendiri," pungkasnya.