Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Uber Dijual ke Grab, Para Driver Belum Tahu Statusnya
26 Maret 2018 19:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Kabar dibelinya saham perusahaan penyedia transportasi online, Uber, oleh kompetitornya, Grab, ternyata sudah menyebar di kalangan para driver Uber. Kabar ini pun mengundang berbagai komentar dari para driver yang selama ini mengais rezeki di jalan lewat aplikasi Uber.

Salah seorang driver Uber siap melayani penumpang, Senin (26/3). Foto : Arif Wahyudi/kumparan.com/tugujogja
ADVERTISEMENT
Sukisno (45), salah satu driver Uber yang sering mencari penumpang di sekitar kampus UGM mengaku baru mengetahui kabar tersebut. Dia menyatakan hal itu yang saat ini dibahas di kalangan driver. "Ramai dibicarakan sama teman-teman," ujarnya, Senin (26/3) sore.
Sukis, sapaan akrabnya, masih belum tahu bagaimana statusnya ke depan, apakah secara otomatis akan langsung jadi mitra Grab selaku pihak yang membeli Uber atau harus mendaftar ulang ke Grab. "Semoga ada solusi terbaik. Kalau memang driver Uber langsung digabung ke Grab ya senang-senang saja. Tapi kalau harus daftar dan ada seleksi lagi dari awal kok ya susah. Apalagi sekarang jadi ojek online peminatnya banyak," kata Sukis.
Sukis mengaku cukup nyaman menjadi driver Uber meski pengguna aplikasi ini belum banyak di Jogja. Dibandingkan dengan dua kompetitornya, Grab dan Gojek, pengguna Uber memang lebih sedikit.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Sukis, rekannya sesama driver Uber, Bonar (30) mengaku sangat nyaman menekuni driver di Uber. Pertimbangan yang diberikan Bonar adalah tentang fleksibilitas waktu di Uber. "Kami menjemput dengan jangkauan agak jauh sehingga waktu agak lama masih bisa dan customer bisa memahami," ujar driver yang tinggal di Pojok Beteng Wetan ini. (arif wahyudi)