UNY Bantah Penelitian LPPM UNUSIA yang Sebut Terpapar Radikalisme

Konten Media Partner
26 Juni 2019 19:51 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa. Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa. Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membantah hasil penelitian lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia UNUSIA Jakarta yang mengemukakan ada kelompok Islam eksklusif transnasional yang menyusup di Universitas tersebut. Sebelumnya LPPM UNUSIA menyebutkan ada kelompok Islam eksklusif transnasional yang menyusup di 8 perguruan tinggi negeri di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dua dari delapan perguruan tinggi negeri yang disusupi kelompok Islam eksklusif transnasional seperti yang dipaparkan oleh peneliti LPPM UNUSIA, Naini Amanullah beberapa waktu yang lalu tersebut di antaranya berada di Yogyakarta. Masing-masing adalah Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Rektor UNY, Sutrisna Wibawa, meragukan hasil penelitian tersebut. Ia beralasan karena objek penelitian yang tidak jelas. Selain itu ia juga tidak merasakan Adanya isu isu radikalisme yang ada di kampus di bawah kepemimpinannya tersebut.
"Tidak ada kejadian yang aneh di kampus kami," ujarnya, Rabu (26/6/2019) kepada kumparan.com/tugujogja, Rabu (26/6/2019).
Sutrisno menyebutkan kegiatan kegiatan di kampus UNY memang sangat beragam. Bahkan pihaknya juga telah memiliki kegiatan untuk menangkis ideologis ideologis yang menyimpang dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat pancasilais.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman pada ideologi negara Pancasila. Secara khusus untuk memiliki sebuah lembaga pusat studi Pancasila dan konstitusi yang berkegiatan aktif.
"Kami berupaya menangkis hal-hal seperti itu. Dari situ kami sudah menelurkan sebuah buku Pancasila Dalam Praksis Pendidikan,"tambahnya.
Hanya saja ia mengakui jika memang belum mengeluarkan peraturan Rektor terkait dengan upaya untuk menangkis radikalisme. Ke depan pihaknya akan berusaha memasukkan mata kuliah yang memang ditujukan untuk menangkis radikalisme dalam kurikulum pendidikan di UNY.
Mata kuliah yang selama ini dijadikan sebagai salah satu upaya untuk menangkis radikalisme adalah mata kuliah pendidikan Pancasila dan agama. Tak hanya itu bahkan UNY memiliki mata kuliah Filsafat Pancasila dengan bobot yang cukup besar yaitu 4 SKS. (erl/adn)
Foto: adv.
ADVERTISEMENT