Konten Media Partner

Update Kondisi Korban Penyiraman Air Keras Malam Natal, Banyak Luka di Wajah

27 Desember 2024 21:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi ruang perawatan khusus luka bakar mahasiswi NH yang menjadi korban penyiraman air keras. (Foto: M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Situasi ruang perawatan khusus luka bakar mahasiswi NH yang menjadi korban penyiraman air keras. (Foto: M Wulan)
ADVERTISEMENT
Kondisi mahasiswi STPMD ‘APMD’ Yogyakarta inisial NH yang menjadi korban penyiraman air keras oleh mantan kekasihnya di indekos kawasan Baciro pada Selasa (24/12), lalu, kini menunjukkan perkembangan positif.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, pasca kejadian tersebut, NH dilarikan di RSUP Dr Sardjito untuk mendapatkan perawatan intensif atas luka bakar serius yang dialaminya.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan mengungkapkan luka bakar yang dialami NH akibat siraman air keras itu mayoritas terkonsentrasi di area wajah dan tangan.
"Luka lebih banyak di wajah dan tangan,” kata Banu, Jumat (27/12/2024).
Meski masih berbalut perban di seluruh wajahnya, Banu mengatakan korban perlahan sudah mulai bisa melakukan komunikasi dengan baik. Namun korban masihnharus menjalani perawatan secara khusus di ruangan luka bakar.
Pihak medis pun terus memberikan penanganan terbaik kepada mahasiswi tersebut agar luka bakarnya dapat segera pulih
"Kami lakukan perawatan secara khusus di (ruang) perawatan luka bakar,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Terkait keberadaan keluarga NH, Banu menyebut, kedua orang tua NH saat ini sudah berada di RSUP Dr. Sardjito menemani putri mereka.
“Mohon doanya agar segera pulih kembali,” tandasnya.
Sebelumnya, kejadian yang menimpa NH itu terjadi pada Selasa (24/12) atau tepat saat korban tengah bersiap untuk mengikuti misa malam Natal. Seusai mandi, dia justru mendapati siraman air keras dari seorang pelaku tak dikenal.
Adapun pelaku dalam kasus penyiraman air keras ini telah diringkus oleh Polresta Kota Yogyakarta. Ada dua orang yang menjadi tersangka yakni Billy (B) dan Satim (S).
Billy menjadi otak atau dalang penyiraman air keras tersebut. Sementara, Satim yang menjadi eksekutor. Usut punya usut, latar belakang aksi ini lantaran B yang merupakan mahasiswa S2 di salah satu perguruan tinggi Yogyakarta ini tidak terima karena NH memutuskan hubungan dengannya.
ADVERTISEMENT
B selalu berusaha mengajak NH untuk balikan atau menjalin hubungan kembali sejak Agustus 2024 lalu, namun ajakan balik tersebut selalu ditolak oleh NH. Alhasil dia meminta S untuk melakukan penyiraman air keras itu dengan iming-iming imbalan.
(M Wulan)