UPN ‘Veteran’ Yogyakarta Soroti Agroindustri di Era Industri 4.0 

Konten Media Partner
22 Oktober 2019 16:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
International Conference On Green Agro-Industry oleh Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: Birgita.
zoom-in-whitePerbesar
International Conference On Green Agro-Industry oleh Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta, Selasa (22/10/2019). Foto: Birgita.
ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki banyak kekayaan sumber daya alam. Salah satu kekayaan sumber daya tersebut terletak pada salah satu sektor yakni pertanian. Tak heran Indonesia dikenal dengan sebutan negara agraris. Akan tetapi, kekayaan sumber daya tersebut ternyata belum cukup memberikan banyak kontribusi kepada PDB (Produk Domestik Bruto).  
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang kemudian dijawab oleh Universitas Pembangunan Negeri (UPN) ‘Veteran’ Yogyakarta adalah sharing mengenai permasalahan tersebut. Melalui International Conference On Green Agro-Industry yang sudah 4 kali diadakan ini, baik akademisi, dosen, maupun praktisi, menghadiri seminar kali ini guna pembahasan hasil riset mereka berkenaan dengan pertanian. 
"Tujuan seminar internasional yang diselenggarakan kali ini utamanya adalah mendesiminasi dan mempublikasikan produk riset dari dosen dan peneliti" pungkas Mohamad Irhas Effendi selaku Rektor UPN 'Veteran' saat ditemui di Grand Inna Malioboro, Selasa (22/10/2019).
Mohamas Irhas Effendi selaku Rektor UPN 'Veteran' saat memberikan sambutan dalam International Conference On Green Agro-Industry, Selasa (22/10/2019). Foto: Birgita.
Tema yang diusung dalam seminar internasional UPNVY adalah ‘Sustainable Agro-Industry In The Era Of Industrial Revolution 4.0’. Rupanya tema ini bisa merangkum terkait permasalahan pertanian yang tengah dihadapi Indonesia dan solusi yang ada didepan mata. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk perkembangan produk-produk pertanian negara ini adalah dengan mengikuti perkembangan teknologi. 
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri kini sedang berada di era revolusi industri 4.0. Berkaitan dengan kondisi tersebut, seluruh aspek tentunya tak lepas dari perkembangan teknologi. 
Isu yang jadi pokok persoalan kali ini adalah kaitan antara pemanfaatan teknologi dan juga agro-industri di Indonesia. Ketua panitia acara seminar Tutik Setyanigrum, menyoroti terkait hal tersebut agar negara ini mampu memanfaatkan kecanggihan untuk prnguatan pertanian. 
"Justru karena dengan semakin canggihnya teknologi jadi bagaimana dari sektor pertanian ini bisa menyikapi tidak hilang tapi tetap bisa bertahan dan bisa mengambil keuntungan lewat teknologi" ujar Tutik. 
Senada dengan yang disampaikan ketua panitia, rektor UPNVY juga berharap agar produk-produk pertanian mampu berkembang menyelaraskan dengan kecanggihan telnologi. 
"Mulai dari crop management, processing, kemudian technology, ekonomi, sosial, harapannya adalah produk-produk pertanian dengan pemanfaatan teknologi nilai tambahnya bisa meningkat" ujar Irhas. 
ADVERTISEMENT
Selain hal itu, berkenaan dengan ketahanaan agro-industri, juga diharapkan pengembangan industri pertanian dapat tumbuh berkelanjutan. Pertumbuhan itu tentunya didukung dengan adanya pemanfaatan teknologi berbasis informatika yang baik. Melalui seminar kali ini problem berkenaan dengan pertanian yang semakin komplek dapat ditemukan solusinya dengan sharing hasil temuan dari riset maupun praktik dari praktisi. 
"Dengan kompleksnya pertanian, semakin tidak pasti, semakin menantang ini membutuhkan kemampuan termasuk dari para ahli pertanian untuk mampu mensinergikan kemampuan dengan pengetahuan lain dalam bentuk kompleks problem solving. Dia harus memiliki social skill yang baik, technological skill, kemudian processing yang baik dan kemampuan kognitif yang baik" imbuhnya. 
Dari pemecahan masalah melalui diskusi bersama tadi, Indonesia diharapakan mampu lebih berkembang di bidang agro-industri dan mampu meningkatkan PDB. (Birgita/adv)
ADVERTISEMENT