Konten Media Partner

Vaksinasi JE di Jogja Bakal Digelar September 2024 untuk Cegah Radang Otak

26 Agustus 2024 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie. Foto: M Wulan/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie. Foto: M Wulan/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jogja menjadi kota ketiga yang akan melaksanakan vaksinasi Japanese Encephalitis (JE) pada September 2024.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie dimana imunisasi JE itu akan menyasar sekitar 600 ribuan anak di Jogja mulai usia 9 bulan hingga 15 tahun.
"(Vaksin) JE ini untuk melindungi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun dari radang otak," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, Minggu (25/8/2024).
Pembajun menjelaskan vaksinasi JE ini bertujuan untuk mencegah penyakit radang otak yang kerap menyerang anak-anak karena disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis (JE) dan ditularkan oleh nyamuk Culex.
Kegiatan imunisasi JE menjadi program pemerintah pusat yang diberikan gratis kepada masyarakat. Di DIY sendiri rencananya akan dilaksanakan selama dua bulan mulai 3 September hingga Oktober 2024.
Ia menuturkan pihaknya masih melakukan berbagai persiapan untuk vaksinasi JE, mulai dari pendataan dan koordinasi lintas sektor termasuk kesiapan puskesmas dan petugas imunisasi. Sementara penyelenggaran vaksinasi JE di sekolah dan wilayah akan dijadwalkan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Kita juga membuka secara umum, pokoknya (semua anak) yang ada di DIY, berdomisili dibDIY atau bukan pokoknya kalau ada di DIY bisa menerima vaksinasi JE itu," ucap dia.
Saat ditanya terkait kasus, kata Pembajun, hingga saat ini ditemukan 13 kasus radang otak yang diduga terkait dengan virus JE di DIY. Oleh karena itu, penting untuk menghadirkan vaksinasi JE itu di DIY agar tak semakin banyak yang terkena kasus tersebut.
Di sisi lain, sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), terus dijalankan di puskesmas-puskesmas untuk memantau perkembangan kasus radang otak. Masyarakat juga diedukasi tentang gejala-gejala infeksi JE dan pentingnya vaksinasi JE sebagai tindakan pencegahan.
"Kami menargetkan cakupan vaksinasi di atas 95 persen untuk memastikan perlindungan maksimal bagi populasi anak-anak di DIY," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)