Viral Khotbah Khilafah di Masjid Gunungkidul

Konten Media Partner
24 Juni 2022 16:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi masjid. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masjid. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Sebuah postingan tentang Masjid di Gunungkidul yang memberikan ceramah berisi ajakan membuat negara khilafah sempat membuat resah warga.
ADVERTISEMENT
Tulisan tersebut diunggah dalam group facebook KAGAMA oleh pemilik akun facebook Lucky Lukman. Meski sudah sepekan namun postingan tersebut sempat mengganggu kenyamanan pengurus masjid yang dituduhkan, Masjid Baiturrohman di Dusun Nitikan Barat Kalurahan Semanu Kapanewon Semanu.
"Dalam perjalanan dari wonosari ke semanu nyari mesjid untuk sholat jumat dan karena sudah masuk waktunya, lagi wudhu dengenrin kotbah kok isinya ngajak bikin negara khilafah seperti sahabat nabi dan jangan ikuti omongan pendiri negara...(emot sedih), selesai wudhu langsung masuk kembali ke mobil dan nyari mesjid lain yang khatibnya normal dan jadi perdebatan dengan yang penumpang lain, tapi karena saya yang nyupir terpaksa ngikut daripada ditinggal...sayangnya begitu nemu masjid ternyata sholat jumatnya sdh selesai..."
ADVERTISEMENT
Ketua Takmir Masjid Baiturrohman Nitikan Barat, Yoyok Sunaryo lantas menceritakan kronologi apa yang terjadi Jumat (17/6/2022) pekan lalu, Yoyok mengatakan, sebenarnya takmir masjid melalui Seksi dakwah sudah menjadwalkan penceramah Basuki Rahmad sejak lama.
"Kami menjadwalkan beliau untuk ceramah sebenarnya sudah lama. Namun baru kali ini bisa datang," tutur Yoyok, Jumat (24/6/2022) saat ditemui usai sholat Jumat.
Karena tidak pernah datang, sebenarnya Jumat itu pihak Takmir Masjid sudah mengundang Khotib (pengkhutbah) cadangan. Dan hari Jumat itu juga penceramah cadangan juga hadir. Namun karena pemilik jadwal utama Rahmad Basuki hadir maka penceramah cadangan tidak jadi naik mimbar.
Yoyok mengaku kaget ketika Rahmad Basuki menjelaskan tentang khilafah, namun tidak secara mendetail. Meski demikian, hal tersebut sempat membuatnya kaget karena materi tersebut disampaikan di masjid kampung.
ADVERTISEMENT
"Dia memang menyampaikan khilafah tetapi tidak secara mendetail, Dan tidak ada kata ajakan. Yang paling menonjol itu kata Khilafah itu bukan ajaran syeitan," ungkapnya.
Ia kaget dengan isi materi tersebut karena saat ini tengah trending usai penangkapan pemimpin Khilafatul Muslimin banyak yang diamankan oleh pemerintah. Meski kaget dan tidak setuju, tetapi dirinya mengaku tidak bisa berbuat banyak apalagi menegurnya.
"Kalau saya tegur, nanti jamaah sholat jumatnya gugur alias tidak sah. Jadi ya kami biarkan sampai selesai," tutur dia
Awalnya ia sendiri tidak mengetahui jika khotbah Jumat pekan lalu tersebut sempat menghebohkan dunia maya. Yoyok mengaku baru mengetahui hal tersebut ketika ada personil Kodim Wonosari yang mendatanginya untuk memintai keterangan.
Usai peristiwa tersebut, Yoyok mengaku langsung melakukan evaluasi pengurus atau Takmir Masjid. Mereka akan lebih selektif lagi ketika mencari khotib.
ADVERTISEMENT
"Nah untuk jadwal beliau (Rahmad Basuki) semuanya kami cancel atau batalkan," kata dia.
Kepala Seksi Dakwah Masjid Baiturahman, Yulianto menambahkan, untuk ke depannya pihaknya akan menyeleksi terlebih dahulu materi yang akan disampaikan kepada Jamaah Sholat Jumat. sehari sebelum ceramah, Khotib tersebut harus menyetorkan terlebih dahulu materinya.
"Kami juga menentukan materinya nanti," terang dia.
Yulianto menambahkan, penceramah Rahmad Basuki tersebut berasal dari tetangga kampung. Sehingga mereka tidak mengetahui keseharian dari Khotib tersebut. Yang mereka tahu, Rahmad Basuki memang sering mengisi pengajian sejak masih menjadi kepala sekolah di sebuah SMK di Gunungkidul juga seorang pengurus Pondok Pesantren.