Konten Media Partner

Viral Siswa Kesurupan Massal di Sekolah, Bupati Sleman: Bukan Kesurupan

16 Januari 2023 16:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Sebuah berita beredar di media sosial twitter yang menyebutkan sejumlah siswa di salah satu SMP Negeri di Sleman mengalami kesurupan, Senin (16/1). Akibat kejadian tersebut banyak siswa yang akhirnya dipulangkan.
ADVERTISEMENT
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo membenarkan adanya informasi peristiwa tersebut di SMPN 1 Cangkringan. Kustini menampik jika peristiwa tersebut adalah kesurupan massal.
"Itu bukan kesurupan, melainkan sejumlah pelajar yang histeris karena ketakutan," kata Kustini, Senin (16/1/2023).
Kustini menyebut peristiwa tersebut terjadi di SMP N 1 Cangkringan yaitu saat berlangsung upacara bendera Senin pagi. Menurutnya peristiwa tersebut bukan kesurupan, hanya sejumlah pelajar yang pada histeris teriak-teriak karena ketakutan.
Kustini menerangkan, peristiwa itu berawal dari salah seorang siswa yang mengalami pusing dan diantarkan ke ruang UKS. Namun sejumlah siswa yang melihat itu, malah ketakutan dan menjadi histeris.
"Ada siswa yang pusing dibawa ke UKS, yang lain itu mengira kalau siswa itu kesurupan dan pada takut. Iya memang ada kesurupan 3 orang, tapi yang lain itu hanya ketakutan makanya sampai histeris. Ada belasan siswa yang ketakutan," kata Kustini.
ADVERTISEMENT
Karena peristiwa tersebut, pihak sekolah meminta bantuan kepolisian dan sejumlah relawan di sekitar. Agar suasana kondusif, semua siswa akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing.
"Agar suasana kondusif, semua siswa dipulangkan oleh pihak sekolah," terang Kustini.
Belajar dari peristiwa tersebut, Kustini meminta semua sekolah untuk menguatkan kembali pelajaran rohani kepada para siswanya. Ia berharap agar sekolah perlu menguatkan lagi pelajaran rohaninya untuk para siswa.
"Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," pungkas Kustini.