Viral Tanah Terbelah di Gunungkidul

Tanah terbelah di Gunungkidul. Foto: Tugu Jogja

Media sosial di wilayah Gunungkidul heboh. Sebuah postingan yang menunjukkan tanah merekah atau tanah terbelah ramai diunggah berbagai akun media sosial. Akibatnya fenomena ini ramai mendapat komentar dari warganet.

Dalam video tersebut terlihat kondisi tanah terbelah berada di pekarangan yang kosong. Panjang belahan diperkirakan hingga 100 meter lebih dengan kedalaman bervariasi. Lebar belahan tersebut juga bervariasi ada yang kecil namun ada yang terlihat besar.

Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, ternyata fenomena alam tanah bergerak tersebut terjadi di wilayah Padukuhan Sambeng 3, Kalurahan Sambirejo, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul. Sebuah wilayah yang berbatasan dengan Klaten Jawa Tengah.

Lurah Sambirejo Paryati saat di konfirmasi Minggu malam membenarkan peristiwa tersebut. Namun ia belum bisa memberikan keterangan lebih banyak karena baru mendapat informasi

"Saya sendiri baru menerima video tersebut Minggu malam sekitar pukul 19.30 WIB," kata dia Minggu (20/11/2022) malam.

Usai mendapat informasi tersebut dia kemudian bergerak cepat mengumpulkan informasi ke warganya. Ternyata benar video tanah bergerak yang beredar tersebut terjadi di wilayah mereka.

Paryati mengatakan fenomena tanah bergerak tersebut terjadi di wilayah Padukuhan Sambeng 3. Kendati demikian, pihaknya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut karena belum mendatangi lokasi.

"Senin (21/11/2022) pagi, kami baru akan mendatangi ke lokasi untuk melakukan pengecekan," kata dia

Setelah melakukan pengecekan nanti, kemungkinan besar pihaknya akan mengambil langkah untuk mengantisipasi bencana susulan agar tidak ada korban. Kendati demikian ia meminta kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Dukuh Sambeng 3, Surana saat dihubungi juga memberikan keterangan yang sama. Tanah bergerak tersebut berada di pekarangan milik Sutoyo warga setempat.

"Tanah yang terbelah tersebut terjadi di pekarangan yang letaknya di dekat sungai. Senin pagi kami baru mau survei dengan Bu Lurah," kata Surana.