Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Viral Ungkapan Ade Armando soal Politik Dinasti Jogja, PSI Temui Sultan HB X
7 Desember 2023 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Partai Solidaritas Indonesia (PSI ) menemui Sultan HB X usai riuh kasus salah satu caleg dan partainya, Ade Armando yang membuat pernyataan kontroversi baru-baru ini. Sekjen PSI bersama dengan Ketua DPW PSI menghadap langsung Sultan dan menyampaikan permohonan maaf.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan itu, Sekjen PSI Raja Juli Antoni mengaku diterima dengan baik oleh Ngarsa Dalem. Pertemuan itu sebetulnya dilakukan untuk membicarakan terkait MoU.
“Selain membicarakan rencana tindak-lanjut MoU kami juga sedikit bicara tentang “kasus” Ade Armando,” ujarnya pada Kamis (7/12/2023).
Antoni juga menyampaikan secara langsung permohonan maaf kepada Sultan Jogja itu atas polemik yang ditimbulkan oleh Ade Armando.
“Saya memulai pembicaraan dengan mohon maaf kepada beliau karena keriuhan beberapa hari ini karena ulah Ade Armando. Saya sampaikan juga sikap tegas Ketum PSI, Mas Kaesang Pangarep, bahwa PSI partai yang taat konstitusi, UUD dasar UU jelas-jelas menjamin keistimewaan DIY. Siapa saja kader PSI, yang tidak percaya UUD dan UU, termasuk Bang Ade Armando, silakan keluar dari PSI,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam hal ini, Antoni menandaskan bahwa Sultan HB X juga mengikuti pemberitaan Ade Armando yang sudah minta maaf dan sikap Ketum PSI yang tegas mendukung Keistimewaan DIY.
“Beliau menganggap masalah ini sudah selesai, jangan diperbesar, biarkan saja berlalu mengikuti waktu tanpa perlu ada pernyataan dan aksi baru yang justru akan memicu kericuhan baru di tengah masyarakat,” katanya.
Ketua DPW PSI DIY, Kamaruddin mengatakan, Bahwa Ngarso Dalem sudah memahami apa yang terjadi dalam beberapa hari ini dan menghimbau kita semua untuk menjaga keteduhan dan kenyaman masyarakat Yogyakarta.
“Ini tahun politik, jangan sampai ada isu-isu yang memecah belah persatuan kita semua,” kata Kamaruddin. (Birgita)