Konten Media Partner

Viralnya Sampah di Bunderan Planjan, DLH Gunungkidul Kini Perketat Area

2 Februari 2025 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Bunderan Planjan usai dibersihkan DLH Gunungkidul, pada Jumat (31/1/2025)(Foto. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Bunderan Planjan usai dibersihkan DLH Gunungkidul, pada Jumat (31/1/2025)(Foto. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Kabupaten Gunungkidul semakin dikenal dan viral setelah berbagai pelaksanaan pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang mana muncul ikon baru seperti jembatan panjang 120 meter Raowari di Tepus, Tanjakan Clongop di Gedangsari, penemuan goa unik yang ditemukan di Kalurahan Planjan, Kapanewon Saptosari pada beberapa waktu lalu dan terbaru ada Bundaran Planjan.
ADVERTISEMENT
Namun, setelah selesai dibangun bundaran tersebut penuh dengan sampah yang diduga dari pengunjung dan pedagang diarea itu.
Melihat kondisi itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul pada Kamis (30/1/2025) memberikan teguran kepada masyarakat maupun pedagang yang membuang sampah sembarangan di Bundaran Planjan.
Kepala DLH Gunungkidul, Harry Sukmono menyampaikan, peneguran dan pembersihan dilakukan melalui Kepala UPT Kebersihan dan Pertamanan DLH setempat.
Dalam penyisiran yang dilakukan itu paling banyak ditemukan sampah kemasan makanan dan minuman berserakan.
“Kemarin sudah dilakukan kroscek, penyisiran, memang ditemukan sampah. Kemarin juga kami lakukan tindakan teguran langsung kepada pengunjung maupun pedagang untuk memungut sisa plastik atau kemasan dan minuman," kata Harry, pada Jum’at (31/01/2025).
Agar tidak terjadi lagi, pihaknya kembali menegaskan baik kepada pengunjung yang melintas dan masyarakat lokal untuk tidak meninggalkan sampah di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Mohon sampah segera dipungut jangan begitu saja dibuang disitu, tempat tersebut bukan Rest Area. Sangat membahayakan serta mengganggu lanjunya lalu lintas bila berada disitu,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa, Pemerintah Kapanewon setempat untuk bisa melakukan pengawasan di lokasi tersebut.
“Sekali lagi kawasan Bundaran Planjan bukan Rest Area dan tentu saja ini sangat membahayakan kalau masyarakat banyak yang melakukan aktivitas di kawasan jalan akan mengganggu lajunya lalu lalang lalu lintas disitu,” tandasnya.
(Olive)